Pemeriksaan operasional terhadap kegiatan produksi dalam mengefisienkan pemakaian benang pada tahap Dyeing : studi kasus pada PT. Nagamas Kurnia Sejahtera

Show simple item record

dc.contributor.advisor Kosasih, Elsje
dc.contributor.author Giannina
dc.date.accessioned 2020-04-14T08:39:53Z
dc.date.available 2020-04-14T08:39:53Z
dc.date.issued 2019
dc.identifier.other skp39050
dc.identifier.uri http://hdl.handle.net/123456789/10496
dc.description 23922 - FE en_US
dc.description.abstract Pada umumnya, setiap perusahaan memiliki tujuan yang sama yaitu untuk mencapai laba atau keuntungan yang optimal dan menjadi lebih unggul dari para pesaingnya. Untuk mencapai tujuan tersebut, setiap perusahaan memiliki berbagai aktivitas yang dijalankan. Dalam perusahaan manufaktur, salah satu kegiatan yang paling penting adalah kegiatan produksi. Dikarenakan kegiatan produksi merupakan kegiatan yang fundamental, maka kegiatan tersebut harus berjalan dengan efektif, efisien, dan ekonomis. Kegiatan produksi diharapkan dapat menggunakan input seminimal mungkin untuk menghasilkan sejumlah output tertentu. Selain itu, setiap perusahaan harus memastikan bahwa produk yang dihasilkan memiliki kualitas yang baik dan memenuhi ekspektasi pelanggan. PT. Nagamas Kurnia Sejahtera mengalami masalah terkait waste berupa pemakaian bahan baku benang greige yang berlebih atau tidak efisien dalam kegiatan produksi tahap dyeing yang dilakukannya. Segala bentuk waste yang terjadi dalam perusahaan tentu harus dihilangkan agar kegiatan yang dilakukan terutama kegiatan produksi dapat menjadi lebih efisien dan ekonomis. Pemeriksaan operasional merupakan proses mengevaluasi operasi atau kegiatan perusahaan untuk mengidentifikasi apakah kegiatan perusahaan sudah berjalan dengan efektif, efisien, dan ekonomis. Pemeriksaan operasional dilakukan untuk mengetahui faktor-faktor penyebab dari suatu masalah yang terjadi pada perusahaan. Pada akhir pemeriksaan ini akan dihasilkan rekomendasi berupa solusi untuk mengatasi masalah yang terjadi dalam suatu perusahaan. Pemeriksaan operasional perlu dilakukan secara berkala pada kegiatan produksi dalam perusahaan manufaktur agar dapat memastikan bahwa kegiatan produksi perusahaan telah berjalan dengan baik. Kegiatan produksi merupakan kegiatan yang mengubah bahan baku menjadi barang jadi yang kemudian akan dijual dan menjadi sumber pendapatan bagi perusahaan. Pemakaian bahan baku dalam kegiatan produksi harus dipastikan tidak berlebih dari yang sebenarnya dibutuhkan (efisien). Pemakaian bahan baku yang efisien berarti tidak adanya bahan baku yang terbuang, atau dengan kata lain tidak adanya waste bahan baku dalam kegiatan produksi. Waste merupakan pemborosan atau segala bentuk kerugian yang sebenarnya tidak memberikan nilai tambah pada produk. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah descriptive study. Data yang digunakan dalam penelitian ini berasal dari data primer dan data sekunder dengan teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu penelitian lapangan serta studi literatur. Data yang diperoleh akan diolah dengan menggunakan teknik pengolahan data analisis kualitatif. Objek dalam penelitian ini adalah pemeriksaan operasional terhadap kegiatan produksi dalam mengefisienkan pemakaian benang pada tahap dyeing. Dampak kerugian pada bulan Juli 2019 yang dirasakan oleh PT. Nagamas Kurnia Sejahtera akibat adanya waste berupa pemakaian bahan baku benang greige yang berlebih atau tidak efisien adalah sebesar Rp. 61.169.785, sedangkan penghematan yang dirasakan oleh perusahaan karena adanya pemakaian bahan baku benang greige yang tidak berlebih atau efisien adalah sebesar Rp. 1.384.182. Berdasarkan analisis dengan menggunakan fishbone diagram diketahui bahwa faktor-faktor yang menjadi penyebab terjadinya masalah waste tersebut berasal dari faktor material, mesin, tenaga kerja, metode, dan lingkungan. Dari seluruh faktor tersebut, faktor tenaga kerja dan metode merupakan faktor utama yang menyebabkan terjadinya waste bahan baku benang greige. Peneliti kemudian memberikan beberapa rekomendasi solusi yang dapat diterapkan oleh perusahaan untuk mengatasi masalah waste bahan baku benang greige yang terjadi, di antaranya seperti penerapan sistem reward untuk karyawannya, penerapan batas toleransi selisih pemakaian bahan baku, pengawasan yang lebih ketat, sosialisasi prosedur secara berkala, maintenance mesin secara berkala, meminta sample benang sebelum melakukan pembelian, dan lain-lain. en_US
dc.language.iso Indonesia en_US
dc.publisher Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi - UNPAR en_US
dc.subject Pemeriksaan Operasional en_US
dc.subject Kegiatan Produksi en_US
dc.subject Pemakaian Bahan Baku en_US
dc.title Pemeriksaan operasional terhadap kegiatan produksi dalam mengefisienkan pemakaian benang pada tahap Dyeing : studi kasus pada PT. Nagamas Kurnia Sejahtera en_US
dc.type Undergraduate Theses
dc.identifier.nim/npm NPM2016130082
dc.identifier.nidn/nidk NIDN0416045501
dc.identifier.kodeprodi KODEPRODI604#Akuntansi


Files in this item

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record

Search UNPAR-IR


Advanced Search

Browse

My Account