Abstract:
Penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang Perusahaan Pisang Goreng Simanalagi karena perkembangan bisnis kuliner di Bandung saat ini semakin berkembang pesat, hal ini dapat kita lihat dari jumlah restoran, café, dan tempat makan yang ada di Kota Bandung setiap tahun meningkat, sedangkan Perusahaan Pisang Goreng Simanalagi sendiri sudah berdiri sejak tahun 1948 dan dapat bertahan hingga saat ini. Akan tetapi, penjualan Perusahaan Pisang Goreng Simanalagi selama 2 tahun terakhir mengalami penurunan dikarenakan ketatnya persaingan usaha dan juga situasi ekonomi negara Indonesia yang melemah. Metode penulisan yang digunakan penulis adalah metode deskriptif analitis. Penulis mengumpulkan data, mengolah, dan menginterpretasikan data kemudian membuat kesimpulan. Teknik pengumpulan data yang digunakan oleh penulis adalah wawancara dan observasi. Sedangkan, jenis data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder yang diperoleh langsung dari Perusahaan Pisang Goreng Simanalagi. Laporan keuangan Perusahaan Pisang Goreng Simanalagi masih sederhana dan tidak memiliki perencanaan laba sehingga penulis akan meneliti laporan keuangan Perusahaan Pisang Goreng Simanalagi. Penelitian ini dilakukan agar dapat membandingkan kinerja keuangan perusahaan pada tahun 2015 dan 2016 dengan laporan pro forma tahun 2017. Kemudian penulis juga akan melakukan analisa mengenai laporan keuangan Perusahaan Pisang Goreng Simanalagi pada tahun 2015-2016 sebagai dasar untuk pembuatan laporan pro forma tahun 2017. Pengembangan usaha yang akan dilakukan adalah pengembangan produk baru dan juga pembukaan cabang baru. Kemudian, perencanaan laba yang akan dibuat adalah menggunakan alternatif perpaduan pengembangan produk baru dan pembukaan cabang baru. Tetapi, pertama-tama penulis akan membahas terlebih dahulu mengenai perkembangan dari kegiatan usaha Perusahaan Pisang Goreng Simanalagi dan alasan mengapa melakukan perencanaan laba tersebut. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa kinerja perusahaan mengalami penurunan, dapat dilihat dari hasil analisa laporan keuangan tahun 2015 dan 2016 menggunakan rasio-rasio keuangan, sehingga perusahaan sebaiknya melakukan pengembangan usaha. Kemudian, hasil analisa laporan pro forma dari perencanaan laba tersebut menunjukkan bahwa perusahaan sebaiknya memakai alternatif tersebut karena memberikan dampak yang signifikan pada peningkatan total laba bersih dibandingkan dengan sebelum melakukan pengembangan usaha.