Abstract:
Persaingan usaha yang semakin meningkat di zaman modern ini
menuntut semua pelaku usaha untuk memiliki strategi yang lebih tepat. Salah
satu strategi yang dapat digunakan untuk bisa bertahan dalam situasi usaha
seperti ini adalah dengan melakukan penggabungan usaha. Penggabungan
usaha dapat dikelompokan dalam tiga bentuk yaitu akuisisi, merger, dan
konsolidasi. Akuisisi merupakan jenis penggabungan usaha yang paling sering
dilakukan di Indonesia. Akuisisi sendiri dilakukan dengan cara pengambil-alihan
sebuah perusahaan dengan membeli saham atau aset perusahaaan tersebut
sedangkan perusahaan yang dibeli tetap ada. Penilaian keberhasilan keputusan
akuisisi dapat dilakukan dengan cara menilai kinerja keuangan perusahaan.
Penilaian Kinerja keuangan sendiri dilakukan dengan cara melakukan analisa
rasio keuangan
Penelitian ini lebih fokus pada jenis penggabungan usaha akuisisi.
Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui kinerja keuangan PT Benakat
Integra sebelum melakukan akuisisi, mengetahui kinerja keuangan PT Benakat
Integra sesudah melakukan akuisisi, dan mengetahui adanya perbedaan kinerja
keuangan PT Benakat Integra yang signifikan sebelum dan sesudah akuisisi.
Dalam penelitian ini rasio keuangan yang digunakan adalah Current Ratio (CR),
Debt to Equity Ratio (DER), Net Profit Margin (NPM), Return on Assets (ROA),
Return on Equity (ROE), dan Total Assets Turn Over (TATO).
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
deksriptif dan case study. PT Benakat Integra melakukan akuisisi pada tahun
2013 sehingga tahun yang akan dianalisa adalah 2010 sampai dengan 2012
untuk tahun sebelum akuisisi dan 2014 sampai dengan 2016 untuk tahun
sesudah akuisisi.
Hasil dari penelitian ini adalah terdapat perbedaan yang signifikan pada
Debt to Equity Ratio (DER) saja, sedangkan Current Ratio (CR), Net Profit
Margin (NPM), Return on Assets (ROA), Return on Equity (ROE), Total Assets
Turn Over (TATO) tidak berbeda signifikan baik sebelum dan sesudah akuisisi.