Abstract:
Bandung merupakan salah satu kota yang terkenal dengan makanan yang khas dan unik yang
menjadikannya salah satu kota wisata kuliner sehingga persaingan bisnis pada bidang kuliner
menjadi semakin sengit. Oleh karena itu, perusahaan dituntut untuk memiliki keunggulan yang
kompetitif agar dapat bersaing. Keunggulan kompetitif suatu perusahaan salah satunya dapat
diukur dengan kepuasan pelanggan. Dalam usaha jasa, kualitas pelayanan jasa merupakan aspek
penting untuk keberlangsungan suatu perusahaan. Maka dari itu, perlu dilakukan pemeriksaan
operasional terhadap kualitas pelayanan jasa yang diharapkan dapat meningkatkan kepuasan
pelanggan.
Pemeriksaan operasional adalah pemeriksaan dari aktivitas operasi yang
bertujuan untuk mengevaluasi efisiensi, efektivitas dan ekonomis dari operasi perusahaan.
Kualitas pelayanan jasa adalah kesesuaian dengan spesifikasi yang telah ditetapkan.
Sedangkan kepuasan pelanggan adalah persepsi pelanggan merasakan pelayanan yang diberikan
dan tergantung pada ekspektasi pelanggan. Pada penelitian ini, pemeriksaan operasional
menggunakan pendekatan kualitas pelayanan jasa yang dibagi menjadi lima dimensi yaitu
dimensi tangibles (bukti fisik), reliability (keandalan), responsiveness (ketanggapan), assurance
(jaminan dan kepastian), dan empathy (empati).
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi deskriptif. Sumber data
yang digunakan adalah data primer yaitu hasil wawancara, observasi dan kuesioner dan data
sekunder yaitu data Hara café & resto. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah studi
lapangan dan studi literatur. Teknik pengolahan data yang digunakan adalah menganalisis
kualitas pelayanan jasa berdasarkan lima dimensi dan mengetahui tingkat kepuasan pelanggan.
Hasil kuesioner akan dinilai dan dianalisis untuk mengetahui penilaian pelanggan terhadap
kualitas pelayanan jasa yang telah diberikan.
Peneliti melakukan wawancara dengan pihak-pihak yang berinteraksi dalam
aktivitas pelayanan jasa serta melakukan observasi untuk mengetahui aktivitas pelayanan yang
dilakukan Hara Café & Resto secara umum telah memadai dari segi kualitas pelayanan jasa.
Peneliti membagikan kuesioner mengenai kualitas pelayanan jasa kepada 100 responden.
Berdasarkan hasil wawancara, observasi dan kuesioner yang dilakukan pada Hara Café & Resto
sebagai objek penelitian, peneliti menemukan kelemahan pada setiap dimensi kualitas pelayanan
jasa. Berdasarkan lima dimensi kualitas pelayanan jasa secara keseluruhan skor rata-rata sebesar
81,82%, dimensi tangibles 84,8%, dimensi reliability 82,2%, dimensi responsiveness 81,8%,
dimensi assurance 81,7%, dan dimensi empathy 78,6%. Perusahaan belum pernah melakukan
pemeriksaan operasional maupun evaluasi kualitas pelayanan jasa sehingga tidak menyadari
bahwa terdapat kelemahan pada kualitas pelayanan jasa yang telah diberikan selama ini.
Berdasarkan kelemahan yang ditemukan, terdapat beberapa rekomendasi dan saran yang dapat
dilakukan café & resto untuk meningkatkan kepuasan pelanggan. Pemeriksaan operasional
terhadap kualitas pelayanan jasa harus dilakukan secara berkala dan rutin yaitu setiap tahun
sehingga pihak café & resto dapat mengidentifikasi kelemahan yang ada dan melakukan
perbaikan terus-menerus agar kepuasan pelanggan terus meningkat.