Abstract:
Berada dalam era globalisasi, manusia dihadapkan pada perkembangan
zaman yang semakin pesat dimana hal ini memicu timbulnya persaingan dalam dunia bisnis.
Agar dapat memenangkan persaingan, setiap perusahaan dituntut untuk menciptakan suatu
nilai lebih yang membuatnya memiliki keunggulan tersendiri dalam menonjolkan
produknya, bukan hanya melalui persaingan kualitas dan harga, namun juga melalui
persaingan merek. Merek yang dulunya dianggap sebagai nama atau identitas yang
membedakan produk dari pesaing, kini dipandang sebagai intangible asset perusahaan yang
dapat menjadi salah satu alasan konsumen untuk mengeluarkan uang lebih banyak untuk
“membeli merek” dari perusahaan yang lebih dikenal luas. Menanggapi hal tersebut, setiap
perusahaan berlomba – lomba menciptakan ide promosi yang menarik dan variatif agar
mereknya dapat dikenal target pasarnya (brand awareness-nya tinggi). Sehubungan dengan
uraian di atas, peneliti melakukan pemeriksaan operasional untuk mengetahui posisi brand
awareness Chiba Café terhadap sasaran pasar di Kota Bandung, sehingga peneliti dapat
menilai dan mengevaluasi keefektifan kegiatan promosi yang telah dilakukan dan
mengembangkan bagaimana strategi promosi yang tepa t untuk meningkatkan brand
awareness konsumen terhadap Chiba Cafe.
Landasan teori yang digunakan sebagai referensi adalah teori mengenai
pemeriksaan, pemeriksaan operasional, promosi, merek, brand equity, dan brand awareness.
Materi dan teori tersebut membantu pemahaman dan penyelesaian masalah yang ada di
perusahaan yang diteliti.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif
analitis. Metode tersebut dilakukan dengan cara mengumpulkan data untuk mendeskripsikan
atau memberi gambaran terhadap objek yang diteliti melalui data atau sampel yang telah
terkumpul sebagaimana adanya tanpa membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum. Data
yang diolah diperoleh melalui wawancara dan kuesioner sebagai data primer serta buku atau
jurnal penelitian sebagai data sekunder . Wawancara digunakan untuk mengetahui kondisi
aktivitas promosi di Chiba Cafe saat ini. Sedangkan kuesioner digunakan untuk mengetahui
posisi brand awareness perusahaan terhadap sasaran pasar di Kota Bandung. Hasil kuesioner
kemudian dianalisis menggunakan statistika deskriptif yang diringkas dalam bentuk tabel
persentase dan diagram agar lebih mudah dimengerti.
Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa tingkat brand
awareness dari Chiba Cafe pada sasaran pasar di Kota Bandung masih berada pada tingkat
yang rendah, yaitu pada tingkat minimal dari brand awareness dimana mayoritas responden
menyebutkan nama Chiba Cafe hanya setelah dilakukan pengingatan kembali lewat bantuan.
Aktivitas promosi yang digunakan pun tidak cukup efektif untuk memperkenalkan mereknya
secara luas kepada sasaran pasarnya, dimana perusahaan tidak menggunakan media promosi
seperti media sosial/elektronik dan aktivitas promosi yang selama ini dilakukan juga kurang
variatif dan menarik bila dibandingkan dengan kompetitornya yang berada pada tingkat top
of mind. Beberapa rekomendasi untuk meningkatkan brand awareness konsumen ke
depannya antara lain dengan meningkatkan aktivitas promosinya yang masih minim, secara
rincinya yaitu meningkatkan pengelolaan manajemen pada strategi promosinya,
meningkatkan perancangan strategi promosi yang lebih baik, meningkatkan penggunaan
media promosi yang beragam, membuat aktivitas promosi yang variatif dan menarik,
melakukan peninjauan kembali atas kegiatan promosi secara berkala dengan pengukuran
yang tepat, serta merumuskan target baik itu target jangka panjang maupun jangka pendek
sebagai salah satu motivasi untuk terus fokus pada tujuan dan prospek perusahaan di masa
yang akan mendatang.