dc.description.abstract |
Karyawan merupakan bagian terpenting dalarn perusahaan, terutama perusahaan
jasa yang kegiatan usahanya bergantung pada kemampuan manusia. Fenomena yang terjadi
di perusahaan besar yang notabene masih konvensional yaitu kehilangan karyawan, mencari
karyawan baru, melatih karyawan baru tersebut sehingga kemampuannya sesuai
dengan standar perusahaan, kemudian ditinggalkan oleh karyawan yang sama karena
mereka ingin beketja di perusahaan lain setelah masa kontrak habis atau bahkan rela
menebus denda yang telah ditetapkan demi keluar dari perusahaan itu. Pada saat karyawan
keluar dari perusahaan, perusahaan akan merugi karena telah mengeluarkan biaya serta
waktu untuk karyawan yang keluar. Oleh karena itu, diidentifikasi bahwa alasan karyawan
keluar dari perusahaan terse but yaitu iklim ketja yang kurang mendukung atau tidak. sesuai
dengan ekspektasi dan keinginan karyawan serta kepuasan kerja karyawan yang rendah
sehingga mereka tidak nyaman berada dan bekerja di perusahaan tersebut. Firma huk:um
AHP merupakan salah satu perusahaanjasa yang memiliki tingkat turnover karyawan yang
rendah. Oleh sebab itu, peneliti tertarik untuk mengetahui pengaruh iklim kerja pada
kepuasan kerja yang berdampak pada intention to leave lawyer di firma hukum.
Terdapat tiga variabel pada penelitian ini, yaitu variabel independen (X), variabel
dependen (Y), dan variabel intervening (Z). Variabel independen pada penelitian ini yaitu
iklim ketja, variabel dependen yaitu intention to leave, dan variabel intervening yaitu
kepuasan ketja. Penelitian ini merupakan explanatory research dengan metode kausal dan
menggunakan instrumen penelitian berupa kuesioner. Kuesioner diberikan kepada semua
lawyer di kantor AHP, namun jumlah responden kuesioner valid hanya 40 orang sehingga
jumlah sarnpel penelitian ini 40 sarnpel. Kuesioner tersebut terbagi menjadi empat bagian,
yaitu data diri betjumlah enam butir, pernyataan yang berhubungan dengan iklim ketja berjumlah
13 butir, pernyataan yang berhubungan dengan kepuasan kerja berjumlah 41 butir,
dan pernyataan yang berhubungan dengan intention to leave sejumlah 18 butir. Hasil
kuesioner diuji menggunakan uji regresi, uji koefisien determinasi, uji signifikansi parsial,
dan uji signi:fikansi simultan. Peneliti memanfaatkan perhitungan dari ffiM® SPSS®
Statistics versi 25 untuk menganalisa hasil kuesioner yang telah diterima kembali.
Berdasarkan basil pengolahan data terdapat pengaruh iklim ketja terhadap
kepuasan kerja yang positif signi:fikan dengan nilai ~ yaitu 2.400, R2 memiliki nilai 0.683,
nilai t yaitu 9.055, dan nilai sig. kurang dari 0.05. Hasil pengolahan data pengaruh iklim
kerja terhadap intention to leave menunjukkan adanya pengaruh yang signi:fikan negatif
dengan nilai J3 yaitu -0.853, nilai R2 yaitu 0.375, nilai t yaitu -4.776, dan nilai sig. kurang
dari 0.05. Hasil pengolahan data lainnya menunjukkan nilai J3 untuk iklim kerja dan
kepuasan ketja terhadap intention to leave yaitu 0.815 dan -0.248, nilai R2 yaitu 0.117, nilai
t yaitu 2.201 untuk iklim kerja dan -1.946 untuk kepuasan kerja, nilai F yaitu 2.447, nilai
sig. untuk iklim kerja kurang dari 0.05, dan nilai sig. untuk kepuasan kerja lebih dari 0.05
sehingg diketahui bahwa ik1im kerja memiliki pengaruh positif yang signifikan terhadap
intention to leave dan kepuasan kerja memiliki pengaruh negatif yang tidak signi:fikan terhadap
intention to leave. Kesimpulannya adalah kepuasan kerja tidak dapat memediasi
iklim kerja dengan intention to leave. |
en_US |