Abstract:
Laporan keberlanjutan merupakan hal yang sangat penting bagi perusahaan. Laporan ini
memungkinkan perusahaan untuk lebih terbuka dan transparan mengenai kinerja nonkeuangan
mereka (Burhan & Rahmanti, 2012). Selain itu, laporan keberlanjutan membuat
perusahaan dapat mengkomunikasikan kinerja ekonomi, lingkungan, dan sosial mereka
secara efektif. Sehingga, laporan keberlanjutan harus dibuat secara serius dengan
memperhatikan konten dan kualitas sesuai dengan standar yang diharapkan.
Laporan keberlanjutan adalah laporan yang diterbitkan oleh perusahaan atau
organisasi tentang dampak ekonomi, lingkungan, dan sosial yang disebabkan oleh kegiatan
sehari-hari. Laporan keberlanjutan juga menyajikan nilai-nilai dan model tata kelola
perusahaan, dan menunjukkan hubungan antara strategi dan komitmennya terhadap ekonomi
global yang berkelanjutan (Bachtiar, 2018). Dalam penyusunan laporan keberlanjutan,
panduan yang dilahirkan Global Reporting Initiatives (GRI) merupakan pedoman yang
paling banyak dipakai oleh perusahaan dan organisasi. Panduan GRI yang paling banyak
digunakan saat ini, yaitu GRI G4 dan GRI Standard.
Penelitian ini dalam analisisnya menggunakan metode deskriptif. Metode ini
digunakan agar terdapat informasi mengenai objek yang diteliti. Metode pengumpulan data
yang dilakukan dengan menggunakan studi literatur, lalu dilakukan content analysis terhadap
laporan keberlanjutan perusahaan. Laporan keberlanjutan perusahaan yang berada dalam
suatu industri dijadikan sebagai sampel, dengan objek penelitiannya yaitu aspek yang
dijadikan material oleh perusahaan tersebut. Penelitian ini menggambarkan aspek material
apa saja yang disajikan oleh perusahaan di industri Mining and Metals dan Oil and gas. Total
sampel yang diambil di penelitian ini yaitu 13 perusahaan, dengan rincian 9 perusahaan pada
industri Mining and Metals dan 4 perusahaan pada industri Oil and gas. Tahun laporan
keberlanjutan yang diteliti yaitu selama 3 tahun, dari tahun 2015 hingga 2017.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa pelaporan keberlanjutan yang
dilakukan oleh perusahaan pada industri Mining and Metals serta Oil and Gas dibagi ke
dalam tiga aspek utama, yaitu ekonomi, lingkungan, dan sosial. Analisis pelaporan
keberlanjutan berdasarkan aspek material pada panduan penyusunan GRI G4 dan GRI Sector
memperlihatkan bahwa terdapat pengkategorian pada aspek material, yaitu highly material,
moderately material, dan not highly material. Perbandingan analisis pelaporan keberlanjutan
berdasarkan aspek material, hihgly material, dan moderately material pada industri Mining
and Metals serta Oil and Gas periode 2015-2017 menunjukan bahwa industri Oil and Gas
memiliki kesesuaian tertinggi. Untuk aspek material, pada tahun 2015-2017 memiliki
kesesuaian sebesar 100%. Di tahun 2015 ada G4-EC1 serta G4-LA6, untuk tahun 2016 ada
G4-EC1, G4-EN8, serta G4-LA6, dan pada tahun 2017 ada G4-LA6. Pada aspek highly
material, di tahun 2015 terdapat G4-EC1 serta G4-LA6 yang memiliki kesesuaian sebesar
100%. Pada tahun 2016 dan 2017, kesesuaian tertinggi yaitu sebesar di atas atau sama
dengan 50%. Di 2016 ada G4-EC1, G4-EC2, G4-EC7, G4-EC8, G4-EN1, G4-EN19, G4-
EN23, G4-LA6, dan G4-HR8, untuk tahun 2017 ada G4-EC1, G4-EC2, G4-EC7, G4-EN5,
G4-LA6, G4-HR7, dan G4-HR8. Pada aspek moderately material, pada tahun 2015-2017
kesesuaian tertinggi yaitu sebesar di atas atau sama dengan 50%. Di tahun 2015 ada G4-
EN8, pada tahun 2016 ada G4-EN8, G4-EN15, dan G4-EN16, di tahun 2017 ada G4-EN15,
G4-EN18, dan G4-EN19. Perusahaan hendaknya memulai untuk membuat pelaporan
keberlanjutan secara konsisten setiap tahun. Lalu, sebaiknya perusahaan-perusahaan mulai
mengungkapkan lebih banyak indikator lain sebagai aspek material secara konstan,
utamanya pada aspek lingkungan. Untuk perusahaan di industri Mining and Metals,
sebaiknya memperbanyak pengungkapan indikator sebagai aspek material yang sesuai
dengan GRI.