Abstract:
Dengan semakin berkembangnya industri-industri di Indonesia, membuat perusahaan
seringkali kesulitan dalam melakukan pendistribusian produk. Terbatasnya mobil angkut yang
dimiliki oleh perusahaan menjadi salah satu faktor penyebab masalah ini terjadi. Hal ini
memberikan pengaruh positif pada Perusahaan Jadi Jaya yang bergerak dalam pengiriman
barang dengan menggunakan truk. Perusahaan Jadi Jaya sampai saat ini masih menggunakan
perhitungan yang sangat sederhana dalam melakukan perhitungan pembebanan biaya.
Perusahaan dalam menentukan laba atas jasa pengiriman barang menggunakan truk hanya
membebankan biaya solar, dan biaya gaji supir. Sedangkan untuk biaya lainnya seperti biaya
maintenance, biaya gaji, listrik, peralatan tidak dihitung dalam perhitungan laba setiap truk.
Dengan hal ini, perhitungan memiliki kekurangan seperti dalam pengambilan keputusan oleh
pemilik bisa menjadi kurang tepat karena infomasi yang dihasilkan tidak akurat. Perhitungan
pembebanan biaya yang dilakukan perusahaan juga tidak dapat memberikan informasi untuk
menghitung laba dari masing-masing truk yang dimiliki perusahaan.
Dengan melakukan pembebanan biaya menggunakan metode Activity Based Costing
dimana biaya yang terjadi dapat dibagi menjadi biaya langsung dan tidak langsung. Untuk
biaya langsung dapat dibebankan langsung kepada cost object sedangkan biaya tidak langsung
memerlukan dua tahap yaitu membagi biaya tersebut ke aktivitas dan langkah selanjutnya
dibebankan ke final cost objects. Setelah mengetahui pembebanan biaya menggunakan
Activity Based Costing dapat diambil beberapa keputusan menggunakan Activity Based
Management seperti meningkatkan pendapatan perusahaan dengan meningkatkan
produktivitas dari asset yang dimiliki.
Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode studi deskriptif. Penulis
mengumpulkan data mengenai biaya, dan pendapatan yang terjadi pada bulan September 2019
pada Perusahaan Jadi Jaya dengan cara melakukan wawancara, observasi, dan dokumentasi.
Perusahaan Jadi Jaya merupakan perusahaan jasa yang memberikan jasa pengiriman barang
dengan menggunakan truk.
Sampai saat ini, Perusahaan Jadi Jaya masih menggunakan metode yang sangat
sederhana dalam melakukan pembebanan biaya pada setiap truk yang dimiliki perusahaan. Hal
ini membuat informasi yang dihasilkan tidak akurat. Oleh karena ini peneliti melakukan
pembebanan biaya menggunakan Activity Based Costing untuk menghitung pembebanan
biaya setiap truk yang dimiliki perusahaan. Langkah pertama yang dilakukan mengidentifikasi
aktivitas yang terjadi pada perusahaan, terdapat lima aktivitas yang dilakukan perusahaan
yaitu: aktivitas penerimaan jasa pengiriman barang, aktivitas pendukung proses pengiriman
barang, aktivitas maintenance, aktivitas penagihan piutang kepada pelanggan, aktivitas
menjaga hubungan baik dengan konsumen. Langkah kedua peneliti melakukan identifikasi
biaya, biaya apa saja yang termasuk biaya langsung dan biaya tidak langsung. Langkah ketiga
mengalokasikan biaya tidak langsung ke setiap aktivitas perusahaan dan menghitung tarif
untuk setiap aktivitas perusahaan. Langkah keempat, peneliti melakukan alokasi biaya setiap
aktivitas ke setiap truk yang dimiliki Perusahaan Jadi Jaya. Langkah kelima peneliti
menjumlah biaya langsung dan biaya tidak langsung yang sudah dihitung menggunakan
Activity Based Costing, maka didapatkan pembebanan biaya untuk setiap truk yang dimiliki
Perusahaan Jadi Jaya. Setelah mengetahui hal ini, maka laba maupun kerugian dapat dihitung
lebih akurat untuk setiap truk yang dimiliki Perusahaan Jadi Jaya. Selanjutnya dapat dilakukan
pengambilan keputusan terkait pengelolaan truk untuk setiap truk yang dimiliki perusahaan,
perusahaan saat ini memiliki tujuan jangka pendek yaitu, mendapatkan laba yang optimal, dan
cost effectiveness. Pengambilan keputusan yang dapat dilakukan perusahaan untuk
meningkatkan laba yaitu, meningkatkan jumlah pengiriman barang dari beberapa truk, karena
masih banyaknya truk yang dalam kondisi idle capacity.