Abstract:
Tingginya tingkat konsumsi rokok di Indonesia mendorong pemerintah untuk
mengimplementasikan kebijakan berupa cukai terhadap rokok. Cukai diharapkan
mampu menurunkan konsumsi masyarakat terhadap rokok. Penerapan sistem cukai
tidak hanya memengaruhi konsumen, tetapi juga produsen. Sistem cukai rokok di
Indonesia sudah mengalami dua kali perubahan dari ad valorem, hybrid, lalu
specific. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui dampak ketiga sistem cukai yang diimplementasikan di Indonesia terhadap produksi rokok dengan menggunakan data timeseries tahun 2000-2015. Penelitian ini menggunakan alat estimasi Ordinary Least Square (OLS). Hasil yang diperoleh dari penelitian ini menunjukkan bahwa sistem ad valorem mampu menurunkan tingkat produksi rokok lebih besar dibandingkan sistem lainnya.