Abstract:
Dalam perkembangan zaman, persaingan bisnis di Indonesia semakin ketat.
Industri properti merupakan salah satu industri terbesar yang menjadi penggerak ekonomi
Indonesia. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) pada 2019
mengungkapkan angka kebutuhan rumah yang belum terpenuhi mencapai 7,6 juta. Namun,
pertumbuhan industri properti dari tahun 2014 hingga 2019 berada di kisaran 3,5% per tahun,
sedangkan pertumbuhan ekonomi nasional berada di kisaran 5% per tahun. Dengan tantangan
yang dihadapi, PT Triputra Doshisha membutuhkan metode Cost Volume Profit Analysis
untuk membantu perusahaan dalam menyusun strategi yang tepat untuk mencapai target
labanya. Informasi yang diperoleh dari Cost Volume Profit Analysis juga membantu
perusahaan untuk bertahan ataupun berkembang menghadapi tantangan yang ada.
Cost volume profit analysis adalah sebuah alat yang dipakai untuk membantu
manajer dalam perencanaan dan pengambilan keputusan yang merangkumkan pengaruh dari
perubahan volume aktivitas terhadap biaya, pendapatan, dan laba dalam sebuah organisasi.
Dengan cost volume profit analysis juga dapat membantu perusahaan mengetahui seberapa
banyak penjualan dapat berkurang agar perusahaan tidak mengalami kerugian. Cost volume
profit analyisis juga membantu perusahaan untuk mengetahui seberapa banyak perusahaan
harus menjual produknya agar laba yang diharapkan tercapai, apabila terjadi perubahan pada
berbagai faktor yang mempengaruhi laba.
Metode penelitian yang digunakan adalah metode studi deskriptif. Teknik
pengumpulan data yang digunakan adalah dengan studi lapangan dan studi kepustakaan.
Peneliti memperoleh data berupa data primer dan sekunder. Data primer tersebut diperoleh
dengan melakukan wawancara, observasi, dokumentasi, dan data sekunder diperoleh dengan
studi kepustakaan, kemudian data tersebut dianalisis yang kemudian akan dibuat sebuah
kesimpulan dan saran bagi perusahaan.
Dari hasil penelitian memperlihatkan bahwa PT Triputra Doshisha belum
menggunakan cost volume profit analysis dalam menetapkan volume penjualan rumah untuk
mencapai laba yang diharapkan. PT Triputra Doshisha menggunakan perhitungan sederhana
dalam menentukan target penjualan untuk mencapai laba yang diharapkan. Untuk melakukan
cost volume profit analysis, penulis mengidentifikasi biaya berdasarkan perilaku biayanya, yaitu
biaya tetap dan biaya variabel. Dengan menggunakan cost volume profit analysis, dapat diketahui
breakeven point perusahaan adalah sebesar 13 unit rumah (Rp. 2.990.000.000) jika tanpa perubahan
pada variabel cost, fixed cost, dan harga jual. Untuk tahun 2019, laba yang diharapkan perusahaan
adalah sebesar Rp. 4.232.470.043 (15% lebih tinggi dari tahun sebelumnya), berdasarkan
perhitungan penulis menggunakan cost volume profit analysis, maka perusahaan harus
menjual sebanyak 46 unit rumah atau target revenue sebesar Rp. 10.580.000.000. Dari hasil
pembahasan yang dilakukan, terdapat perubahan harga jual menjadi Rp. 200.000.000 (turun
Rp.30.000.000 dari tahun sebelumnya), biaya tetap menjadi Rp.505.600.436 (5% lebih tinggi dari
tahun sebelumnya), dan biaya variabel per unit rumah menjadi Rp 86.666.889,75 (naik
Rp.4.659.049,75 dari tahun sebelumnya). Untuk itu, penulis menyarankan sebaiknya PT Triputra
Doshisha menggunakan cost volume profit analysis untuk membantu perusahaan tetap
memproleh laba yang diharapkan dan menetapkan target penjualan sebesar 60 unit rumah
dengan target revenue Rp.12.000.0000.000. Selain itu penulis menyarankan PT Triputra
Doshisha sebaiknya melakukan benchmark untuk rumah sejenis yang dihasilkan oleh pesaing
dan PT Triputra Doshisha sebaiknya terus mengikuti dan mencari informasi terkait perubahan
yang terjadi di lingkungan bisnis di Kota Batam.