Abstract:
PT Distribusi Plastik Perkasa merupakan salah satu perusahaan di Kota
Bandung yang memproduksi sol (outsole) dan fokus utamanya adalah sol sepatu dengan
strategi make to order. Berdasarkan wawancara dengan direktur perusahaan, supplier
yang memasok bahan baku thermoplastic rubber (TPR), yaitu supplier A mengalami
penurunan performansi. Penurunan performansi yang terjadi adalah berupa adanya bahan
baku cacat atau tidak sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Selain itu, juga disadari
adanya beberapa kekurangan pada supplier A berupa keterlambatan waktu pengiriman
bahan baku dan kurang mampunya memenuhi kebutuhan perusahaan yang mendadak.
Akibatnya, proses produksi perusahaan menjadi terganggu dan menyebabkan performansi
perusahaan ke konsumen menjadi menurun. Oleh karena itu, perusahaan ingin melakukan
evaluasi kembali alternatif supplier yang ada saat ini untuk mengetahui rekomendasi
supplier utama. Terdapat tiga alternatif supplier yang akan dievaluasi, yaitu supplier A,
supplier B, dan supplier C dan ketiga supplier tersebut sudah pernah bekerjasama dengan
perusahaan serta masing-masing memiliki keunggulan dan kekurangan. Metode analytical
network process (ANP) digunakan untuk menyelesaikan penelitian pengambilan
keputusan ini. Dilakukan identifikasi kriteria, subkriteria beserta hubungan keterkaitan
untuk pemilihan supplier. Proses identifikasi ini menghasilkan 4 kriteria, 12 subkriteria, dan
17 hubungan keterkaitan yang akan digunakan dalam model pengambilan keputusan dan
dilakukan perbandingan berpasangan. Berdasarkan perhitungan, diperoleh bobot
performansi supplier A adalah 0,41985, supplier B adalah 0,31596, dan supplier C adalah
0,26419. Supplier A masih terpilih menjadi rekomendasi supplier utama bahan baku TPR
di PT Distribusi Plastik Perkasa karena memiliki bobot perfromansi tertinggi. Oleh karena
itu, diberikan usulan ke perusahaan agar menjadikan supplier lain sebagai pendukung
yang dapat mengatasi kekurangan supplier A atau mencoba bekerjasama dengan supplier
baru.