Abstract:
Shuttle bus XYZ merupakan layanan transportasi penyedia jasa shuttle bus yang berorientasi pool to pool. Untuk dapat mengoperasionalkan layanan jasa secara berkelanjutan, diperlukan perolehan pendapatan sebaik mungkin. Ukuran perolehan pendapatan tidak terlepas dari besaran tarif yang ditetapkan. Oleh karena hal tersebut, perlakuan strategi diferensiasi harga mampu memberikan peningkatan pendapatan hingga tahap optimal. Selain dari pendapatan, tolak ukur dari strategi diferensiasi harga adalah total kontribusi yang selaras dengan perolehan pendapatan. Penelitian ini berfokus pada optimasi diferensiasi harga yang memaksimalkan total kontribusi dari suatu rute perjalanan shuttle bus XYZ. Dalam optimasi diferensiasi harga, terdapat beberapa tahapan pengolahan yang diantaranya penentuan preferensi konsumen terhadap layanan transportasi. Penentuan tarif optimal didasarkan pada besaran preferensi konsumen dan perubahan preferensi konsumen terhadap harga yang berbeda. Perolehan preferensi konsumen dilakukan dengan metode choice-based conjoint analysis. Adapun batasan kapasitas yang dimiliki shuttle bus XYZ, sehingga dilakukan alokasi kapasitas yang berorientasi pada metode expected marginal seat revenue-b. Perolehan total kontribusi dalam diferensiasi harga menggangap seluruh permintaan dapat diperhitungkan tanpa adanya batasan kapasitas. Oleh karena keadaan tersebut yang sulit diterapkan, dilakukan pembatasan kapasitas shuttle bus. Dihasilkan strategi diferensiasi harga dengan perolehan 7 kelas harga dengan variasi produk yang berbeda-beda. Strategi tersebut mampu menarik sebagian potensi pasar untuk memilih layanan transportasi shuttle bus XYZ, sehingga perolehan pendapatan yang sangat meningkat. Perolehan pendapatan yang mencakup seluruh permintaan akan dibatasi dengan sejumlah kapasitas pada saat ini. Dalam keadaan adanya kapasitas dan perlakuan diferensiasi harga, model usulan mampu memberikan peningkatan pendapatan sebesar 26,12% dari keadaan awal.