Abstract:
Pertumbuhan industri kosmetik global meningkat dari tahun 2015 sampai tahun 2017.
Begitu juga pertumbuhan industri kosmetik lokal meningkat hingga 20% di tahun 2017.
Hal tersebut didorong kegiatan ekspor di Indonesia yang meningkat sebesar 16%.
Meskipun kegiatan ekspor meningkat, tetapi hal tersebut tidak terlalu berpengaruh
terhadap penjualan kosmetik pada beberapa perusahaan kosmetik di Indonesia terutama
PT Mustika Ratu Tbk. PT Mustika Ratu mengalami penurunan penjualan di kala
pertumbuhan industri kosmetik sedang melonjak naik. Metode penelitian yang digunakan
adalah metode deksriptif. Pengumpulan data dilakukan dengan mengumpulkan dokumen
tertulis dengan mendapatkan laporan keuangan PT Mustika Ratu Tbk tahun 2015-2017.
Dengan menggunakan analisis laporan keuangan, yaitu analisis rasio keuangan, analisis
vertikal dan horizontal, dan analisis arus kas, hasil penelitian menunjukkan PT Mustika
Ratu Tbk terlalu menekankan pada distribusi perdagangan. Hal tersebut menyebabkan
persediaan menumpuk dan beban penjualan juga semakin tinggi karena Perseroan terus
melakukan promosi. Jika dilihat dari rasio keuangan PT Mustika Ratu Tbk tahun 2015
sampai dengan tahun 2017, dapat dikatakan bahwa Perseroan likuid meskipun terus
mengalami penurunan, tetapi Perseroan masih bisa membayar seluruh utang jangka
pendeknya. Aktivitas PT Mustika Ratu Tbk dapat dikatakan kurang baik karena
persediaan yang terjual cukup lama. Kemampuan Perseroan untuk melunasi seluruh utang
yang ada dapat dikatakan baik karena total aset dan ekuitas yang dimiliki masih lebih
besar daripada total utangnya. Profitablitas Perseroan kurang baik karena terus
mengalami penurunan sepanjang tahun. Tingkat kepercayaan investor terhadap Perseroan
menurun. Perseroan mengalami kerugian per saham yang membuat investor enggan
menanamkan modalnya kepada Perseroan. Maka dari itu, PT Mustika Ratu Tbk perlu
melakukan peninjauan kembali pada strategi promosi agar beban penjualan tidak terlalu
tinggi. Dari sisi perluasan distribusi perdagangan, sebaiknya Perseroan meninjau kembali
strategi tersebut karena hal tersebut menyebabkan jumlah persediaan menumpuk.