Abstract:
Pada saat ini, industri mainan merupakan industri yang menjanjikan, karena permintaannya yang terus naik setiap tahunnya, ditambah lagi Indonesia merupakan Negara yang memiliki penduduk yang banyak hingga berpotensi menjadi pasar mainan anak terbesar di Asia Tenggara. Penjualan mainan yang terus meningkat setiap tahunnya membuat investor tertarik untuk menanamkan uangnya pada bisnis mainan anak. Mainan edukatif yang semakin hari semakin diminati membuat investor mengganggap bahwa memulai bisnis di industri mainan akan mendatangkan keuntungan yang banyak. Dari pemikiran itulah akhirnya investor ingin mengembangkan sebuah mainan edukatif bernama Neo-Hexa. Neo-Hexa merupakan sebuah mainan edukatif untuk anak usia 10 tahun keatas. Mainan ini merupakan permainan merangkai rangkaian listrik yang dapat dikategorikan sebagai mainan puzzle dan konstruksi. Mainan ini dinilai sangat menarik dan berbeda dari mainan yang berada di pasaran saat ini, oleh sebab itu mainan ini dirasa dapat laku terjual di pasaran. Penjualan mainan yang terus meningkat dan produk mainan yang unik tidak serta merta membuat bisnis mainan ini akan lancar, karena terdapat faktor - faktor yang perlu dianalisis untuk dapat mengatakan bahwa usaha tersebut layak. Apabila suatu bisnis dikatakan tidak layak, maka memulai bisnis tersebut hanya akan membawa kerugian semata, tidak hanya kerugian materi tetapi juga kerugian waktu yang digunakan untuk merintis bisnis tersebut. Maka dari itu diperlukan sebuah analisis kelayakan usaha, sebelum memulai sebuah usaha.
Terdapat 4 aspek yang akan di analisis terhadap usaha mainan Neo-Hexa ini, yaitu aspek hukum, aspek pasar, aspek operasional, dan aspek finansial. Aspek hukum akan membahas mengenai perizinan yang diperlukan dalam memulai usaha mainan. Aspek pasar akan membahas mengenai permintaan mainan, penentuan target pasar dan penempatan perusahaan dalam pasar tersebut, serta menganalisis persaingan industri yang ada pada industri mainan. Pada aspek operasional akan dibahas mengenai proses produksi, penentuan kapasitas dan jumlah mesin, serta perancangan tata letak pabrik. Pada aspek finansial akan dibahas mengenai harga pokok produksi, laporan laba rugi, laporan arus kas, serta analisis kelayakan investasi.
Berdasarkan hasil penelitian, aspek hukum dinyatakan layak karena segala persyaratan yang ada untuk membuat perizinan dapat dipenuhi. Aspek pasar dinyatakan layak karena terdapat permintaan untuk mainan anak dan persaingan di industri mainan tidak terlalu ketat. Aspek operasional dinyatakan layak karena mesin baru dan kebutuhan ruang untuk membuat pabrik dapat diperoleh. Aspek finansial dinyatakan tidak layak karena modal yang dikeluarkan untuk usaha ini tidak dapat kembali pada akhir masa investasi. Maka dari keempat aspek tersebut, dapat disimpulkan bahwa usaha pengembangan mainan edukatif Neo-Hexa dapat dinyatakan tidak layak karena tidak memenuhi syarat kelayakan pada aspek finansial.