Abstract:
Plastik adalah material yang umum digunakan untuk kebutuhan sehari-hari. Setiap hari di Universitas Katolik Parahyangan (UNPAR) terdapat 6 kantong berisi sampah botol plastik air minum dalam kemasan (AMDK). Setiap kantong memiliki berat 4 kilogram dan volume 263.250 cm3. Tingginya volume sampah botol plastik AMDK menyebabkan penumpukan sampah di tempat pembuangan akhir (TPA). Permasalahan tersebut diperbaiki dengan tujuan untuk meningkatkan persentase botol plastik AMDK tercacah dan mengurangi volume penyimpanan sampah. Pada saat ini UNPAR hanya melakukan sortir sampah sesuai jenisnya tanpa melakukan pengolahan lebih lanjut. Sampah organik dan residu dibuang melalui dinas kebersihan dan sampah anorganik dijual ke dinas kebersihan. Perbaikan yang sudah dilakukan adalah perancangan sistem pengelolaan sampah organik. Sampah residu tetap dibuang karena membutuhkan izin untuk pengolahan. Sampah anorganik kardus makanan dan kaleng minuman tetap dijual karena tidak diperlukan proses pengolahan sebelum daur ulang. Perancangan sistem pengolahan sampah anorganik botol plastik AMDK dilakukan dengan membuat mesin pencacah, merancang sistem kerja, dan merancang layout untuk proses daur ulang. Pengolahan menggunakan dua mesin pencacah dengan daya sebesar 3 HP dan 2 HP. Mesin pencacah akan memotong botol plastik AMDK menjadi potongan-potongan kecil untuk mengurangi kebutuhan area pembuangan, memudahkan proses daur ulang, dan meningkatkan nilai jual hingga Rp3.000 per kilogram. Sistem kerja dirancang memiliki empat tahap. Tahap pertama adalah persiapan untuk memisahkan botol berdasarkan jenis plastik PET, pelepasan label merek botol yang merupakan sampah residu, dan pelepasan tutup dan cincin tutup botol. Tahap kedua adalah pencacahan badan, tutup, dan cincin tutup botol. Tahap ketiga adalah pencucian dan sortir hasil cacahan. Tahap keempat adalah penyimpanan ke dalam kontainer berdasarkan jenis plastik. Perancangan layout dilakukan berdasarkan rancangan sistem kerja yang dibuat menjadi tiga area kerja. Pencacahan sampah botol plastik AMDK berhasil meningkatkan persentasi botol plastik AMDK tercacah hingga 100% dan mengurangi volume penyimpanan sebesar 90,61%. Waktu proses pengolahan oleh dua orang operator menggunakan dua mesin adalah 1 jam per kantong. Sistem pengolahan menghasilkan beberapa jenis plastik, yaitu tiga jenis PET (PET biru, PET putih, dan PET warna) dari badan botol dan jenis HDPE dari tutup dan cincin tutup botol. Kebutuhan waktu kerja adalah 6 jam per hari dengan operasional Rp 175.704. Tahap terakhir perancangan adalah evaluasi dan perbaikan dari kekurangan hasil implementasi awal.