Abstract:
UNPAR merupakan salah satu universitas di Indonesia yang memiliki kualitas pendidikan yang didukung oleh sarana pembelajaran. Salah satu sarana pembelajaran yang dimilliki UNPAR adalah Interactive Digital Learning Environment (IDE UNPAR). Sebagai salah satu sarana pembelajaran, pihak Pusat Inovasi Pembelajaran (PIP) sudah menghimbau para dosen, mengadakan pelatihan, dan membuat buku panduan penggunaan IDE UNPAR. Namun sejak diluncurkan pada Agustus 2015, tercatat hanya 64 dari 350 dosen UNPAR yang menggunakan IDE UNPAR. Berdasarkan wawancara awal yang dilakukan kepada 8 dosen dan 8 mahasiswa diketahui alasan dosen belum menggunakan IDE UNPAR adalah sulitnya mempelajari dan buruknya tampilan IDE UNPAR.
Pada penelitian ini, evaluasi terhadap website IDE UNPAR dilakukan terhadap 8 dosen dan 8 mahasiswa, dimana 50% dari responden tersebut sudah pernah menggunakan IDE UNPAR dan sisanya merupakan responden yang belum pernah menggunakan IDE UNPAR. Berdasarkan evaluasi terhadap rancangan awal, diperoleh 24 usability problems untuk interface dosen dan 13 usability problems untuk interface mahasiswa. Usability problems tersebut diperoleh berdasarkan penggunaan metode usability testing dan eyetracking analysis menggunakan Tobii Eyetracker X2-30. Perancangan ulang untuk interface dosen dan mahasiswa dilakukan untuk mengurangi masalah dan meningkatkan kriteria effectiveness, efficiency, learnability, dan nilai SUS Questionnaire. Hasil evaluasi rancangan ulang IDE UNPAR menunjukkan kenaikan nilai kriteria usabilitas yang digunakan, khususnya terjadi kenaikan pada nilai SUS sebesar 36% menjadi 83,75 untuk dosen dan 52,5 menjadi 86,56 untuk mahasiswa. Nilai tersebut sudah melebihi batas minimal sebuah sistem dapat dikatakan usable.