Abstract:
Berkembangnya industri makanan dan minuman di Jakarta, salah satunya didorong oleh perkembangan jumlah pelaku usaha pada industri ini. Termasuk Mie Yamin Cemara yang merupakan rumah makan mie di daerah Tanjung Priok, Jakarta Utara dengan mie yamin sebagai menu utamanya. Sejak berdiri tahun 2010 hingga 2016, penjualan dapat dikatakan cukup konstan. Namun pada tahun 2018, penjualan mulai menurun. Penurunan penjualan ini salah satunya disebabkan oleh munculnya kompetitor yang diduga menyebabkan menurunnya niat beli ulang konsumen di Mie Yamin Cemara. Penurunan jumlah penjualan tersebut berbanding lurus terhadap pendapatan, sehingga perlu dilakukan perbaikan untuk mengatasi penurunan tersebut.
Penelitian dimulai dengan melakukan penentuan variabel dan atribut yang diduga berpengaruh pada niat beli ulang konsumen di rumah makan berdasar penelitian serupa yang sebelumnya telah dilakukan. Kemudian dilakukan penyusunan dan penyebaran kuesioner pada konsumen yang telah mengunjungi Mie Yamin Cemara, dan didapatkan jumlah sampel sebanyak 72 sampel. Selanjutnya dilakukan pengujian variabel dengan metode PLS-SEM untuk model pengukuran dan model struktural. Persepsi konsumen terhadap Mie Yamin Cemara serta niat beli ulangnya dilakukan dengan cara menghitung rata-rata dari setiap variabel.
Pada metode ini diuji validitas dan reliabilitas, kemudian setelah adanya penghilangan beberapa indikator, kemudian model dinyatakan valid dan reliabel. Dilanjutkan dengan uji signifikansi untuk mengetahui variabel yang berpengaruh pada niat beli ulang di Mie Yamin Cemara. Berdasar analisis path coefficient, total effect dan uji signifikansi, variabel yang berpengaruh signifikan pada niat beli ulang adalah kualitas makanan, harga dan nilai, suasana, dan kepuasan. Variabel kualitas makanan, harga dan nilai, serta suasana mempengaruhi kepuasan secara langsung, dan kepuasan mempengaruhi niat beli ulang. Terdapat 11 usulan yang diberikan kepada pihak Mie Yamin Cemara.