Abstract:
PT X merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang pertambangan batu.
Batu yang didapatkan berasal dari gunung batu yang
diledakkan sehingga menghasilkan kepingan-kepingan batu yang
kemudian di olah untuk menghasilkan batu sesuai dengan ukurannya. Terdapat 13
buah bahan baku peledak yang digunakan untuk menghasilkan kepingan batu antara lain
Powergell, Booster 400, Booster 200, Amoniumnitrat, Detonating cord, Plain detonator,
Safety fuse, Excel 12M 500 MS, Excel 18M 500 MS, TLD 17 MS, TLD 25 MS, TLD 42
MS dan Emulsion . Pada saat ini, PT X
masih menggunakan intuisi dalam mengatur sistem persediaannya. Hal
ini menyebabkan sering terjadinya penumpukan bahan baku peledak yang
digunakan sehingga dapat membebani biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan.
Pemesanan dengan menggunakan metode fixed interval time system secara joint
order dapat diterapkan pada sistem persediaan PT X karena berasal dari satu supplier yang
sama.
Metode ini akan menentukan besarnya persediaan maksimum dari setiap bahan baku dan
interval pemesanan yang dapat meminimasi biaya persediaan yang terjadi.
Dalam melakukan pemesanan bahan baku, terdapat 5 skenario pemesanan yang diteliti.
Hasil skenario terbaik adalah skenario pertama dengan pemesanan secara keseluruhan bahan
baku yang menghasilkan total biaya sebesar Rp. 9.311.865.720.
Pada saat terjadinya kenaikan harga, metode yang digunakan adalah known price
increase. Metode ini akan digunakan untuk menentukan jumlah pemesanan khusus yang
optimum agar dapat menghasilkan penghematan yang optimum. Pada tahun 2015,
terjadi kenaikan harga pada bahan baku Booster 200 danBooster 400. Penghematan yang
didapatkan oleh perusahaan akibat dilakukan pemesanan khusus terhadap kedua bahan baku tersebut sebesar Rp. 4.014.120,88.