Abstract:
CV Jaya Era Textile (Jertex) merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di bidang industri tekstil di Kota Bandung. CV Jertex menjalin kerja sama dengan merek – merek terkenal sebagai pemasok kain grey. Konsistensi dan komitmen dalam kualitas terbaik menjadi kekuatan penjualan perusahaan. Kualitas kain grey yang dijual harus kualitas terbaik (Grade A). Seringkali CV Jertex memproduksi kain grey Grade B yang tidak sesuai permintaan vendor sehingga CV Jertex harus menjual kain grey Grade B ke pasar lain dengan harga yang lebih murah. Oleh karena itu, dibutuhkan perbaikan dalam kualitas kain grey agar lebih banyak lagi kain grey Grade A yang diproduksi CV Jaya Era Textile. Peningkatan kualitas dilakukan dengan metode Six Sigma DMAIC. Jenis kain grey CD 30 dan COM 30 menjadi fokus penelitian. Pada tahap define, dilakukan identifikasi proses produksi dengan bantuan diagram SIPOC dan penentuan CTQ. Terdapat enam jenis CTQ, yaitu gebros, lubang kecil, bercak oli, garis, makan sampah, dan dobel benang. Pada tahap measure, dilakukan pengumpulan data cacat dan diolah menjadi peta kendali p dan u. Selain itu didapatkan nilai performansi saat ini berupa proporsi defective sebesar 22,29 % (CD 30) dan 21,73 % (COM 30). Pada tahap analyze, dilakukan pencarian akar permasalahan dan prioritas perbaikan permasalahan menggunakan diagram pareto, fish bone diagram, dan FMEA. Cacat gebros, lubang, dan garis terpilih sebagai cacat yang harus dihilangkan. Ada 13 mode kegagalan yang harus diperbaiki menurut tabel FMEA. Pada tahap improve, dibuat 9 usulan perbaikan (8 usulan disetujui dan diterapkan) dan berhasil mengurangi proporsi defective menjadi 20,67 % (CD 30) dan 18,44 % (COM 30).