Abstract:
Sampah merupakan persoalan yang serius dihadapi di Kota Bandung. Sampah yang mampu diangkut hanya 2750 ton/hari. Salah satu tempat yang memiliki potensi tinggi dalam memproduksi sampah adalah perguruan tinggi atau universitas yaitu UNPAR. Berdasarkan data Biro Umum dan Teknik, kertas merupakan salah satu jenis ATK yang memiliki jumlah biaya pengadaan terbesar ketiga dari total biaya pengadaan ATK tahun 2018 yaitu 21%. Selain itu UNPAR juga banyak menggunakan AMDK dalam kegiatan belajar mengajar. Sampah plastik yang dihasilkan dari pemakaian AMDK ini dapat mencapai 60 kg per bulan.Penelitian ini dilakukan untuk memetakan penggunaan kertas dan AMDK di UNPAR. Tujuan dari pemetaan ini adalah menemukan kelompok alamiah dari sekumpulan unit pengamatan dan membuat keragaman unit-unit pengamatan dalam suatu gerombolan lebih homogen diharapkan dapat dianalisis lebih lanjut untuk cluster yang terbentuk.
Pada penelitian ini digunakan pendekatan design thinking untuk menemukan akar masalah dan menghasilkan solusi untuk masalah yang ditemukan. Metode pemetaan yang digunakan adalah Two-Step Cluster. Variabel penelitian yang digunakan pada proses clustering adalah kelompok, posisi, jumlah pemakaian kertas A4/F4, folio bergaris, buram, pola perilaku penggunaan kertas bekas, presepsi pentingnya pengurangan kertas, jumlah pemakaian AMDK dan tingkat keseringan membawa tumbler.
Berdasarkan hasil pengolahan data, diperoleh pembentukan cluster sebanyak 7 cluster untuk kertas dan AMDK. Cluster 1 kertas memiliki persentase sebesar 40,13%, cluster 2 sebesar 3,59%, cluster 3 sebesar 5,99%, cluster 4 sebesar 5,99%, cluster 5 sebesar 22,75%, cluster 6 sebesar 13,77%, cluster 7 sebesar 7,78%. Cluster 1 AMDK memiliki persentase sebesar 2,99%, cluster 2 sebesar 4,19%, cluster 3 sebesar 19,16%, cluster 4 sebesar 11,38%, cluster 5 sebesar 13,77%, cluster 6 sebesar 19,76%, cluster 7 sebesar 29,94%. Usulan yang diberikan meliputi penggunaan aplikasi sederhana, perubahan sistem administrasi menggunakan sistem digitalisasi, pengembangan sistem IDE, hingga pengadaan fasilitas yang dapat menunjang kegiatan digitalisasi.