Abstract:
Makanan merupakan salah satu dari kebutuhan utama manusia untuk keberlangsungan hidupnya. Menurut The Nielsen Company (2009) menyatakan bahwa 44% masyarakat Indonesia memilih untuk membeli makanan daripada membuat makanan di rumah. Kedai Nyereung merupakan salah satu restoran di Kota Bandung yang mulai berjalan sejak tahun 2013 hingga sekarang, akan tetapi saat ini penjualan yang didapat masih dikatakan rendah. Hal tersebut disebabkan oleh tidak adanya perencanaan yang terarah terhadap usaha yang dilakukan oleh Kedai Nyereung.
Penelitian dilakukan dengan menggunakan Business Model Canvas (BMC) sebagai framework dasar dalam membuat rencana bisnis. Dalam BMC terdapat aspek operasional dan aspek pemasaran yang termasuk ke dalam aspek non finansial, dan aspek finansial. Analisis lingkup industri menggunakan Porter’s Five Forces Model dan analisis SWOT dilakukan sebagai masukan dalam perancangan aspek non finansial. Pengambilan data untuk aspek pemasaran dilakukan dengan menggunakan kuesioner yang berisikan atribut-atribut penting dalam sebuah tempat makan. Perhitungan aspek finansial dilakukan dengan melakukan perhitungan depresiasi dan proyeksi laporan keuangan yang berupa proyeksi laba rugi dan proyeksi aliran kas. Kemudian dilakukan evaluasi finansial dengan menggunakan net present value sebagai indikator kelayakan dari rencana finansial tersebut.
Berdasarkan hasil penelitian, rencana bisnis yang diusulkan untuk Kedai Nyereung terdiri dari tiga aspek yaitu aspek pemasaran, aspek operasional, dan aspek finansial. Terdapat beberapa rekomendasi yang dapat dilakukan seperti mencari supplier bahan baku yang untuk diajak bekerja sama, meningkatkan promosi mengenai tempat makannya dengan membuat konten media sosial yang menarik agar target pasar lebih tertarik untuk membeli, mempertahankan dan meningkatkan penjualan menggunakan rencana pemasaran yang sudah dibuat apabila bisnis berjalan sesuai model most likely.