Abstract:
Setiap tahunnya, jumlah kecelakaan kereta api di Indonesia selalu mengalami peningkatan dan menyebabkan banyaknya kematian serta kerugian materi. Sebagian besar kecelakaan tersebut disebabkan oleh kesalahan manusia. Kelelahan yang dialami oleh pekerja merupakan salah satu penyebab terbesar kecelakaan kereta api. Kelelahan tersebut mengakibatkan penurunan performansi mengemudi. Salah satu indikator kelelahan seseorang adalah rasa mengantuk. Rasa mengantuk ini dapat dihilangkan dengan beristirahat atau dengan tidur. Tujuan pertama penelitian ini adalah menentukan mpengaruh kualitas tidur terhadap tingkat kantuk, tingkat kewaspadaan, dan performansi mengemudi secara simultan pada mengemudi jangka panjang. Tujuan kedua penelitian ini adalah menentukan saat istirahat yang tepat bagi pengemudi pada kegiatan mengemudi jangka panjang.
Penelitian ini dilakukan dengan simulator kereta api yang melibatkan 8 orang partisipan dengan durasi simulasi selama 240 menit dalam laboratorium terkontrol. Setiap partisipan akan menerima dua perlakuan yang terdiri dari kualitas tidur baik dan kualitas tidur buruk. Tingkat kantuk diukur dengan Muse Electroencephalograph (EEG) yang hasilnya adalah tingkat gelombang theta. Tingkat kewaspadaan diukur dengan Psychomotor Vigilance Task (PVT) yang hasilnya adalah rata-rata waktu reaksi dan jumlah lapses. Performansi mengemudi diukur dari jumlah speeding dan wheel slip. Hasil pengukuran diolah dengan menggunakan Multivariate Analysis of Variance (MANOVA) untuk menentukan ada tidaknya pengaruh secara simultan dari variabel kualitas tidur, terhadap tingkat gelombang theta, rata-rata waktu reaksi, jumlah lapses, speeding, dan wheel slip.
Hasil pengujian MANOVA kualitas tidur terhadap tingkat gelombang theta, ratarata waktu reaksi, jumlah lapses, speeding, dan wheel slip menunjukkan nilai P-value sebesar 0,015. Dari hasil ini dapat disimpulkan bahwa kualitas tidur berpengaruh secara simultan terhadap tingkat gelombang theta, rata-rata waktu reaksi, jumlah lapses, speeding, dan wheel slip. Rekomendasi saat istirahat yang dihasilkan untuk partisipan dengan kualitas tidur baik adalah setelah 82 menit mengemudi dan untuk partisipan dengan kualitas tidur buruk adalah setelah 60 menit mengemudi pada kegiatan mengemudi jangka panjang.