Abstract:
Penelitian ini mengkaji tentang perbedaan pendekatan yang dilakukan Tiongkok terhadap berbagai aktor yang ada di Laut Tiongkok Selatan. Penelitian ini memiliki pertahnyaan penelitian: “Mengapa terjadi perbedaan pendekatan yang dilakukan Tiongkok terhadap AS dan negara-negara Asia Tenggara yang terlibat dalam territorial dispute di Laut Tiongkok Selatan?”Hal ini dipilih penulis sebagai salah satu subjek pembahasan karena seharusnya masalah yang diutamakan dan pendekatan keras yang dilakukan Tiongkok bukan diutamakan pada AS. Tiongkok Seharusnya mengutamakan pendekatannya ke negara-negara Asia Tenggara karena masalahnya lebih besar yaitu territorial dispute. Penelitian ini akan dikaji menggunakan metode kualitatif dengan mengimplementasikan teknik secondary analysis dan documents as sources of data. Dalam melakukan penelitian ini, penulis menggunakan 2 teori yaitu teori offensive realism milik Mearsheimer dan teori balance of threat menurut Stephen M. Walt. Berdasarkan kedua teori itu, pendekatan-pendekatan yang dilakukan Tiongkok terhadap aktor-aktor di Laut Tiongkok Selatan disebabkan karena tingkat ancaman yang diberikan oleh great power yang melebihi tingkat ancaman yang dimiliki sebuah middle power terhadap perkembangan Tiongkok di Laut Tiongkok Selatan.