Keberatan India dalam memasuki Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP) periode 2012-2019

Show simple item record

dc.contributor.advisor Hartono, Adelbertus Irawan Justiniarto
dc.contributor.author Benanya, Lea
dc.date.accessioned 2019-12-12T02:38:47Z
dc.date.available 2019-12-12T02:38:47Z
dc.date.issued 2019
dc.identifier.other skp38490
dc.identifier.uri http://hdl.handle.net/123456789/9894
dc.description 8860 - FISIP en_US
dc.description.abstract Dengan desakan IMF, India mulai membuka diri terhadap pihak asing sejak krisis ekonomi 1991. Bukan hal yang mudah bagi India untuk membuka ekonominya terhadap liberalisasi dengan adanya latar belakang proteksionisme. Karakteristik protekstionis India dapat terlihat dari tindakan-tindakan India dalam menjalin kerjasama internasional, dimana India masih menerapkan beberapa kebijakan proteksi. Salah satu tindakan tersebut dapat terlihat dari Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP). RCEP adalah sebuah usulan FTA; sebuah kerjasama di kawasan Indo-Pasifik dengan total 16 negara anggota termasuk Tiongkok dan Jepang. RCEP yang dicetuskan oleh ASEAN dan berlandaskan liberalisasi ekonomi ini berusaha untuk memperdalam hubungan antara negara anggota ASEAN bersama dengan rekan-rekan FTA-nya, serta untuk menciptakan area perdagangan yang luas. Namun, RCEP masih berstatus negosiasi dan belum berdiri secara resmi. Salah satu alasannya disebabkan oleh India yang belum mau membuka diri secara penuh terhadap RCEP dikarenakan beberapa keberatan. Tujuan penelitian ini adalah untuk menggambarkan dilema India dalam memasuki RCEP dan berusaha untuk menjawab pertanyaan penelitian ini: apa saja keberatan India dalam memasuki RCEP sebagai negara-anggota? Dengan menggunakan konsep Penentu Integrasi Negara Berkembang oleh Eduard Marinov yang berlandaskan teori Integrasi Ekonomi, penulis menemukan tiga keberatan India dalam memasuki RCEP yang terbagi dalam dua faktor; yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal berisi ekspor India yang rendah dan industri domestik yang kurang kompetitif. Sementara itu, faktor eksternal terdiri dari tarif RCEP yang terlalu rendah dan kekhawatiran India terhadap aliran masuk impor Tiongkok. en_US
dc.language.iso Indonesia en_US
dc.publisher Program Studi Ilmu Hubungan Internasional Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik - UNPAR en_US
dc.subject RCEP en_US
dc.subject India en_US
dc.subject Regionalisme en_US
dc.subject Intergrasi Ekonomi en_US
dc.subject Integrasi Ekonomi Regional en_US
dc.title Keberatan India dalam memasuki Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP) periode 2012-2019 en_US
dc.type Undergraduate Theses en_US
dc.identifier.nim/npm NPM2015330018
dc.identifier.nidn/nidk NIDN0430075901
dc.identifier.kodeprodi KODEPRODI609#Ilmu Hubungan Internasional


Files in this item

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record

Search UNPAR-IR


Advanced Search

Browse

My Account