Abstract:
Olimpiade merupakan salah satu perlombaan internasional yang dihadiri oleh hampir semua negara di dunia. Tujuan utama dari pelaksanaan olimpiade adalah untuk menumbuhkan sikap sportifitas antar satu negara dengan lain dengan berdasar pada nilai – nilai moral yang terkandung dalam olimpiade. Namun kenyataannya, olimpiade tidak selalu berhasil menamkan nilai moral olimpiade yaitu persamaan hak. Dalam pelaksanannya, terdapat berbagai bentuk ketidaksetaraan gender yang sebagian besar dilakukan terhadap pemain perempuan seperti subordinasi, steriotip, dan kekerasan. Terkait isu olimpiade ini, International Olympic Committee (IOC) sebagai organisasi internasional yang bergerak dalam bidang olahraga melakukan beberapa upaya dalam meningkatkan kesetaraan gender. Maka dari itu, muncul pertanyaan penelitian: Bagaimana upaya International Olympic Committee (IOC) dalam meningkatkan kesetaraan
gender di olimpiade pada tahun 2008 – 2016?
Penelitian ini membahas mengenai upaya-upaya IOC dengan menggunakan konsep Feminisme Liberal yang juga disesuaikan dengan Fungsi Organisasi Internasional. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa isu mengenai kesetaraan gender dapat ditangani melalui upaya – upaya yang dilakukan IOC yaitu sebagai sarana penyampaian dan pengumpulan, sosialisasi, informasi, dan penerapan peraturan, dapat dilihat bahwa IOC telah berusaha meningkatkan peran perempuan dalam berolahraga sekaligus memperkecil kesenjangan perolehan hak antara laki-laki dan perempuan.
