Abstract:
Program bantuan dari negara maju terhadap masyarakat di negara-negara kurang makmur pada kenyataannya bukan hanya ditujukkan sebagai ungkapan niat baik, tapi juga sebagai cara untuk mempromosikan citra negara dan menggenapi agenda politik luar negeri. Fenomena tersebut menjadi landasan peneliti untuk menjawab pertanyaan penelitian “Bagaimana upaya-upaya diplomasi pembangunan Australia terhadap Nauru dalam bidang pendidikan?“. Nauru merupakan negara republik terkecil di dunia, oleh sebab itu bekal edukasi kepada masyarakat adalah bentuk motor penggerak untuk menciptakan perekonomian mandiri dan berkelanjutan.
Analisis dilandaskan pada kerangka teori Diplomasi Pembangunan yang merupakan jenis khusus dari kegiatan Diplomasi Publik. Sebagai pelengkap, peneliti turut menyertakan konsep Diplomasi Multijalur untuk menganalisa aktor-aktor yang terlibat pada tiap program. Penelitian dilakukan dengan metode studi pustaka, dengan referensi dari buku, jurnal, dokumen, laporan, dan sumber lainnya. Kajian dibatasi pada kurun waktu 2013-2018.
Rumusan upaya-upaya yang dirancang oleh Department of Foreign Affairs and Trade (DFAT) Australia bekerjasama dengan aktor lainnya diimplementasikan dalam program Pendidikan untuk Guru Nauru, Penghargaan Beasiswa Australia, Pendirian Desa Belajar Nauru, serta Penempatan Penasehat Teknis untuk Membantu Kementerian Pendidikan Nauru. Korelasi keseluruhan aspek mengkerucut pada kesimpulan bahwa upaya-upaya bantuan pendidikan tersebut masih mengandung kekurangan dari aspek publikasi media. Namun dampaknya terhadap publik berhasil tersampaikan secara relevan, efektif, dan efisien.