Dampak diplomasi publik Belgia melalui renovasi Royal Museum for Central Africa (RMCA) terhadap perubahan perspektif komunitas Afrika di Belgia

Show simple item record

dc.contributor.advisor Munthe, Atom Ginting
dc.contributor.author Nurrafi, Akhmad Zahran
dc.date.accessioned 2019-12-10T03:19:54Z
dc.date.available 2019-12-10T03:19:54Z
dc.date.issued 2019
dc.identifier.other skp38525
dc.identifier.uri http://hdl.handle.net/123456789/9859
dc.description 8895 - FISIP
dc.description.abstract Penelitian ini dibuat dengan tujuan untuk mengkaji upaya-upaya yang dilakukan oleh Royal Museum for Central Africa dalam mengubah perspektif komunitas Afrika di Belgia terkait kolonialismenya pada masa lampau khususnya yang terjadi pada wilayah yang lebih dulu dikenal sebagai Congo Free State atau sekarang disebut Republik Demokratik Kongo. Pertanyaan penelitian pada penelitian ini adalah “Bagaimana Dampak Renovasi Royal Museum for Central Africa, Belgia terhadap Perubahan Perspektif Komunitas Afrika di Belgia?” Metode penelitian ini adalah metode kualitatif, tujuan pembahasan ialah menggambarkan serta memberikan penjelasan mengenai fenomena yang ada. Untuk mencapai tujuan penelitian, digunakan teori postkolonialisme dalam studi Hubungan Internasional, Konsep Diplomasi dan Diplomasi Publik, Konsep National Identity dan Konsep Nation Branding. Hasil penelitian ini adalah renovasi RMCA memiliki dampak yang jelas pada upaya perubahan perspektif terkait sejarah kolonialisme Belgia. Keputusan pihak museum untuk merenovasi fisik bangunan serta merubah berbagai koleksi RMCA memberikan ruang lebih bagi komunitas, seniman, serta diaspora Afrika yang bermukim di Belgia untuk berekspresi dan menyuarakan sudut pandangnya mengenai budaya dan sejarahnya. Selain itu, pembentukan Concertation Committee of the Royal Museum for Central Africa with African Associations (COMRAF) mendorong pihak museum untuk menuntut partisipasi aktif dari masyarakat Afrika dalam proyek perencanaan renovasi RMCA. Kesimpulan dari penelitian ini adalah RMCA sebagai sebuah aktor non-negara menjadi sarana diplomasi publik Belgia yang mampu memfasilitasi komunikasi dan kerjasama yang baik dengan komunitas Afrika yang bermukim di Belgia. Selain itu renovasi RMCA juga mendukung perubahan citra Belgia dari yang semula dikenal sebagai sebuah kekuatan kolonial menjadi sebuah negara yang mampu mengupayakan adanya transparansi sejarah serta pembinaan kemitraan dengan komunitas Afrika di Belgia. en_US
dc.language.iso Indonesia en_US
dc.publisher Program Studi Hubungan Internasional Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik - UNPAR en_US
dc.subject Kolonialisme en_US
dc.subject Museum en_US
dc.subject Diplomasi en_US
dc.subject Belgia en_US
dc.subject Komunitas Afrika en_US
dc.title Dampak diplomasi publik Belgia melalui renovasi Royal Museum for Central Africa (RMCA) terhadap perubahan perspektif komunitas Afrika di Belgia en_US
dc.type Undergraduate Theses en_US
dc.identifier.nim/npm NPM2015330163
dc.identifier.kodeprodi KODEPRODI609#Ilmu Hubungan Internasional


Files in this item

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record

Search UNPAR-IR


Advanced Search

Browse

My Account