Abstract:
Masalah gender dan energi —baik mengenai akses dan kekurangannya maupun sumber dari energi tersebut— selalu terjalin. Hal ini lebih terlihat di daerah pedesaan, yang lebih kentara dalam membedakan perlakuan antara peran laki-laki dan perempuan di masyarakat dan rumah tangga. Seiring berjalannya waktu, hubungan antara akses ke energi terbarukan yang berkelanjutan dan pemberdayaan perempuan dalam pengembangan di masyarakat rural sedang diteliti di berbagai negara dan berbagai cara, dan proyek TERANG oleh HIVOS di Sumba adalah salah satu kasusnya.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa hubungan antara pemberdayaan perempuan dan akses ke energi terbarukan di masyarakat pedesaan — khususnya bagaimana proyek TERANG, dalam menyediakan akses ke sumber energi terbarukan dan alat-alat, telah memengaruhi dinamika gender dan pemberdayaan perempuan di pedesaan Sumba. Dengan menggunakan liberalisme institusional sebagai landasannya dan model pendekatan analisis gender oleh Margaret Skutsch yang dibuat tahun 2005 sebagai kerangka kerja, penelitian ini menganalisis bagaimana TERANG berdampak pada perempuan di pedesaan Sumba. Penelitian ini menemukan bahwa akses ke energi terbarukan membantu dalam beberapa cara: menurunkan tingkat pekerjaan membosankan pada wanita; meningkatkan kemandirian finansial mereka melalui peluang untuk usaha mikro bisnis berbasis surya; meningkatkan kesehatan wanita lokal, meskipun secara tidak langsung melalui akses ke layanan energi berbasis matahari; dan penerapan pendekatan GALS sebagai metodologi dalam proyek itu sendiri membantu dalam meningkatkan kesadaran akan ketidakseimbangan gender di masyarakat, yang akibatnya mengubah dinamika gender ke posisi yang lebih setara antara laki-laki dan perempuan, dimulai dari tingkat rumah tangga.
