Abstract:
Negara merupakan aktor paling utama dan paling tinggi dalam menentukan sebuah keputusan atau sebuah kebijakan. Dalam menyusun sebuah kebijakan, seorang aktor, dalam hal ini pemimpin negara atau presiden, perlu mengadakan pertimbangan yang matang demi menyokong kepentingan-kepentingannya. Dalam penyusunan tersebut, sikap seorang aktor dapat berubah sesuai dengan kondisi di tahap domestik, regional, maupun internasional. Dua presiden Republik Filipina, Benigno Aquino III dan Rodrigo Duterte adalah subjek yang akan dibahas pada penelitian ini. Kedua presiden ini dihadapkan pada masalah yang sama, yakni Tiongkok dan Laut Tiongkok Selatan. Tiongkok ingin mengklaim wilayah di Laut Tiongkok Selatan berdasarkan nine-dash line nya di perairan Filipina, dimana hal tersebut mengundang reaksi dari kedua presiden.
Guna mengkaji hal ini, penulis memakai perspektif National Security Policy atau Kebijakan Keamanan Nasional oleh Paul R. Viotti dan Mark V. Kauppi. Penulis juga menggunakan data-data literatur tambahan untuk mengkaji dan menganalisa data yang sesuai dan benar.