dc.contributor.advisor |
Kartasasmita, Giandi |
|
dc.contributor.author |
Putra, Andri Watto |
|
dc.date.accessioned |
2019-12-09T01:48:04Z |
|
dc.date.available |
2019-12-09T01:48:04Z |
|
dc.date.issued |
2019 |
|
dc.identifier.other |
skp38540 |
|
dc.identifier.uri |
http://hdl.handle.net/123456789/9833 |
|
dc.description |
8910 - FISIP |
|
dc.description.abstract |
Indonesia merupakan negara agraris yang masih mengimpor beras dari negara
tetangganya, seperti Thailand dan Vietnam. Impor merupakan jalan keluar yang
dipilih negara Indonesia untuk memastikan kebutuhan pangan negaranya akan
beras terpenuhi serta mendukung ketahanan pangan Indonesia. Melihat tingginya
kebutuhan masyarakat akan beras, pemerintah terpaksa membuka keran impor
jika produksi beras lokal tidak mencukupi target yang pemerintah miliki. Tahun
2011 merupakan tahun dengan jumlah impor beras terbanyak bagi Indonesia
selama rentang waktu 2000-2015. Bersama dengan Badan Ketahanan Pangan,
permerintah mencoba mewujudkan ketahanan pangan melalui Perum BULOG
untuk mencegah terganggunya stabilitas nasional. Setiap kebijakan yang
pemerintah ambil tentu akan memberi dampak bagi berbagai golongan
masyarakat. Dampak positif dari adanya impor beras yang pemerintah ambil
adalah ketahanan pangan Indonesia terjamin serta cadangan beras negara aman.
Sementara dampak negatif dari adanya impor beras ini dirasakan oleh petani
beras lokal yang berasnya tidak mampu bersaing dengan beras impor. |
en_US |
dc.language.iso |
Indonesia |
en_US |
dc.publisher |
Program Studi Hubungan Internasional Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik - UNPAR |
en_US |
dc.subject |
Impor beras |
en_US |
dc.subject |
Ketahanan pangan Indonesia |
en_US |
dc.title |
Dampak impor beras dari Thailand terhadap ketahanan pangan Indonesia tahun 2011-2012 |
en_US |
dc.type |
Undergraduate Theses |
en_US |
dc.identifier.nim/npm |
NPM2015330054 |
|
dc.identifier.nidn/nidk |
NIDN0430098002 |
|
dc.identifier.kodeprodi |
KODEPRODI609#Ilmu Hubungan Internasional |
|