Estimasi biaya tidak langsung proyek konstruksi

Show simple item record

dc.contributor.advisor Wibowo, Andreas
dc.contributor.author Lino, Marinus Linggi Kala'
dc.date.accessioned 2019-11-29T06:00:30Z
dc.date.available 2019-11-29T06:00:30Z
dc.date.issued 2019
dc.identifier.other tes2020
dc.identifier.uri http://hdl.handle.net/123456789/9750
dc.description.abstract Biaya tidak langsung memaikan peran penting dalam menentukan daya saing penawaran tender. Di sisi lain, biaya tidak langsung juga sering sulit untuk diestimasi dan penerapan persentase yang seragam dan tetap pada total biaya untuk setiap proyek tidak direkomendasikan mengingat sifat dari proyek konstruksi berbeda. Oleh karena itu, tesis ini bertujuan untuk menilai biaya tidak langsung dalam hal persentase dari total biaya, faktor pengaruh, dan komponennya. Tesis ini menggunakan analisis deskriptif dan analisis mean untuk estimasi biaya tidak langsung untuk kelompok jenis dan kegiatan proyek. Analytic Hierarchy Process (AHP) digunakan untuk menentukan bobot komponen biaya tidak langsung dan analisis Relative Importance Index (RII) untuk mengukur tingkat faktor pengaruh. Untuk pengumpulan data, tesis ini mengadopsi survei kuesioner yang melibatkan total 59 responden perusahaan konstruksi yang memiliki proyek di Sulawesi Selatan. Tesis ini mengidentifikasi faktor-faktor yang dapat menjelaskan besarnya biaya tidak langsung dan menggolongkannya menjadi empat kelompok yaitu faktor terkait proyek, faktor terkait organisasi, faktor terkait klien dan peraturan pemerintah, dan faktor terkait lingkungan. Berdasarkan nilai RII, faktor-faktor terkait proyek menempati urutan tertinggi dengan nilai total kepentingan 0,82 dari 1,00. Pada tingkat faktor ketersediaan modal kontraktor (RII = 0,922), sumber pendanaan (RII = 0,905), dan kemampuan untuk menghadapi risiko (RII = 0,898) adalah tiga faktor peringkat tertinggi. Dalam tesis ini, biaya tidak langsung disusun menjadi 4 komponen yaitu kondisi umum, profit dan contingency, overhead kantor, dan overhead proyek, masing-masing dibagi menjadi 25 subkomponen. Berdasarkan analisis AHP, nilai overhead proyek merupakan bagian terbesar (32,495%). Analisis deskriptif menunjukkan bahwa estimasi biaya tidak langsung berkisar 13,210% untuk bangunan gedung, 9,663% untuk jalan, dan 11,408% untuk irigasi/proyek air lainnya dengan total rata-rata 11,279% dari total biaya. Analisis korelasional juga menunjukkan penentuan persentase biaya tidak langsung berkorelasi terbalik dengan besaran proyek, hal ini menegaskan penalaran. en_US
dc.language.iso Indonesia en_US
dc.publisher Program Magister Teknik Sipil Konsentrasi Manajemen Proyek Konstruksi Kerjasama Pusat Pendidikan dan Pelatihan Sumber Daya Air dan Konstruksi Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat dengan Sekolah Pascasarjana Universitas Katolik Parahyangan en_US
dc.subject indirect costs en_US
dc.subject komponen biaya en_US
dc.subject proyek konstruksi en_US
dc.subject analytic hierarchy process en_US
dc.subject relative importance index en_US
dc.title Estimasi biaya tidak langsung proyek konstruksi en_US
dc.type Master Theses en_US
dc.identifier.nim/npm NPM2016831028
dc.identifier.kodeprodi KODEPRODI810#Teknik Sipil


Files in this item

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record

Search UNPAR-IR


Advanced Search

Browse

My Account