dc.description.abstract |
Pada era globalisasi yang modern saat ini teknologi berkembang dengan
pesat hal tersebut di manfaatkan oleh masyarakat untuk mendapatkan informasi.
Penggunaan media sosial berkembang masuk ke dalam sektor bisnis sebagai
alat untuk melakukan pemasaran. Pemasaran melalui media sosial merupakan
suatu proses yang menghubungkan perusahaan dengan pelanggan. Saat ini
pebisnis sudah menggunakan media sosial sebagai alat untuk pemasaran. Bisnis
yang sedang ramai dilakukan di Indonesia terutama di kota Bandung saat ini
adalah bisnis coffee shop. Di kota Bandung sendiri pun sudah banyak
bermunculan coffee shop baru maka media sosial mengambil bagian dalam
menunjukkan keunikan dari berbagai coffee shop baru tersebut dan membantu
mempromosikan coffee shop melalui konten yang diberikan.
Masagi Koffee adalah salah satu coffee shop yang masih baru di kota
Bandung. Terletak di lokasi yang terpencil dan sulit terlihat, Masagi Koffee
tetap ramai oleh pengunjung meskipun tidak memiliki strategi pemasaran
khusus dan hanya mengandalkan media sosial. Penelitian ini dilakukan untuk
melihat bagaimana pengaruh media sosial yang dimiliki dan digunakan Masagi
koffee berpengaruh pada brand awareness konsumen Masagi Koffee.
Jenis penelitian yang dilakukan adalah jenis penelitian eksplanatori
karena penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan suatu hubungan, bentuk
keterkaitan, atau adanya perbedaan antara karakterisik dalam suatu fenomena.
Dengan teknik pengumpulan data dari konsumen Masagi koffee dengan
melakukan penyebaran kuisoner kepada 100 responden. Data yang didapatkan
dari kuisoner kemudian diolah menggunakan analisis regresi linier sederhana.
Berdasarkan analisis data yang dilakukan, hasil penelitian menunjukkan
media sosial memiliki pengaruh terhadap brand awareness Masagi koffee, hal
ini ditunjunkan dengan adanya penilaian dari konsumen bahwa media sosial
penting bagi konsumen untuk membentuk brand awareness konsumen tentang
Masagi Koffee. Pengaruh media sosial terhadap brand awareness konsumen
Masagi koffee sebesar 62,8%, sedangkan sisanya sebesar 37,2% dipengaruhi
oleh faktor lain yang tidak diamati. |
en_US |