Abstract:
Tanda air atau yang lebih dikenal orang dengan watermark, sudah banyak digunakan untuk
melindungi hak cipta pada gambar dijital. Namun penggunaan watermark yang banyak digunakan
adalah watermark yang terlihat, dimana sebuah gambar menjadi sangat mudah diidentifikasi
apakah menggunakan watermark atau tidak. Hal ini membuat gambar yang diberi watermark
terjamin hak ciptanya karena sebuah watermark yang terlihat sangat sulit untuk dihapus atau
dihilangkan. Namun masalah yang muncul adalah menjadi berkurangnya nilai estetika atau
keindahan dari gambar yang diberi watermark tersebut.
Disinilah watermark yang tidak terlihat menjadi solusi untuk mengatasi masalah tersebut
diatas, tanpa mengurangi keamanan gambar dari segi hak cipta. Karena pada dasarnya watermark
yang terlihat maupun tidak memiliki fungsi yang sama yaitu untuk melindungi hak cipta. Pada
perkembangan skripsi ini juga digunakan Advanced Encryption Standard untuk mengenkripsi
digest hasil dari fungsi hash SHA-256 yang didapat dari pesan rahasia pemilik gambar. Sedangkan
untuk pembuatan watermark yang tidak terlihat sendiri digunakan Least Significant Bit untuk
menyisipkan watermark pada bit-bit pada gambar. Pada skripsi ini juga dikembangkan suatu
proses yang digunakan untuk menjaga integritas dari gambar yang disisipi watermark, yaitu
dengan menghitung digest dengan fungsi hash SHA-256 dengan gambar sebagai masukannya.
Digest ini kemudian ikut disisipi ke dalam gambar.
Verifikasi gambar dilakukan untuk memastikan kepemilikan dari gambar tersebut, dimana
verifikasi hanya dapat dilakukan oleh orang yang memberi watermark pada gambar. Integritas
gambar juga dapat dibuktikan apakah gambar ber-watermark mengalami modifikasi atau tidak.
Berdasarkan beberapa pengujian yang dilakukan, penggunaan watermark tidak terlihat ini dapat
dengan baik menjaga hak cipta dari gambar yang diberi watermark.