Abstract:
Kemajuan teknologi adalah salah satu jembatan bagi perusahaan-perusahaan untuk
bersaing menjadi yang terbaik salah satunya dengan membangun sistem berbasis online agar pelanggan dapat dengan mudah melakukan proses pembelian. Selain itu perusahaan harus mampu memenuhi hal yang diinginkan oleh pelanggannya agar pelanggan puas dan terus berbelanja di perusahaan tersebut, sehingga perusahaan dapat berkembang menjadi lebih baik. Siklus persediaan menjadi penting dalam perusahaan karena mencakup semua aktivitas dari barang masuk hingga barang dikirimkan ke pelanggan. Untuk mengelola agar siklus persediaan berjalan dengan baik maka harus dibentuk pengendalian internal sebagai pedoman dalam melakukan aktivitas. Pengendalian internal dalam COSO-ERM terdiri dari delapan komponen yaitu internal environment, objective setting, event identification, risk assessment and risk response, control activities, information and communication, dan monitoring. Kedelapan komponen tersebut diharapkan mampu mengidentifikasi dan meminimalisir risiko terjadinya fraud dan error.
Metode penelitian yang dilakukan adalah metode analisis deskriptif. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah penelitian lapangan dan studi kepustakaan. Data yang telah terkumpul digunakan untuk memahami pengendalian internal terhadap siklus persediaan perusahaan dalam upaya mengurangi risiko terjadinya fraud dan error. Dari pemahaman tersebut dapat diketahui apakah pengendalian internal dari perusahaan telah memadai atau tidak. Objek penelitian ini adalah maturity level penerapan pengendalian internal pada siklus persediaan serta studi kasus perusahaan MyRubylicious yang berdagang produk fashion secara online.
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, pengendalian internal perusahaan
MyRubylicious tidak ada yang buruk namun secara keseluruhan masih kurang memadai,
karena masih ditemukan beberapa kelemahan atas pengendalian internal perusahaan. Oleh karena itu, diberikan beberapa saran untuk menyempurnakan pengendalian internal
perusahaan. Adapun saran yang dimaksud adalah perusahaan sebaiknya meningkatkan
pengawasan terhadap barang digudang, memberikan cuti paksa atau mengadakan rotasi job description antar karyawan, memberikan penjelasan mengenai kebijakan, prosedur dan sanksi jika melanggarnya, membuat laporan kegiatan perusahaan untuk dilaporkan agar dapat mematuhi regulasi dan hukum, membagi risiko yang mungkin terjadi dengan menggunakan jasa layanan asuransi agar tidak terdapat kerugian yang cukup besar apabila risiko tersebut terjadi.