Abstract:
Dewasa ini, populasi penduduk yang ada di Indonesia semakin meningkat dengan
pesat dan mengakibatkan permintaan atas kebutuhan sandang semakin meningkat.
Seiring dengan kenaikan permintaan tersebut, berbagai sektor industri di Indonesia
pun mengalami kemajuan terutama industri tekstil. Persaingan di industri tekstil saat ini sangat ketat terutama dengan adanya kesepakatan perdagangan bebas (free trade) yang memudahkan perusahaan asing dalam melakukan ekspor. Perdagangan bebas
memacu pelaku usaha untuk terus meningkatkan kemampuan perusahaan agar bisa bersaing dengan perusahaan multinasional. Salah satu faktor untuk meningkatkan daya saing adalah dengan menentukan harga jual yang tepat dan bersaing yang dapat diperoleh dengan perhitungan harga pokok produk dengan menggunakan metode Activity-Based Costing.
Sistem biaya tradisional membebankan semua biaya kepada produk dengan menggunakan dasar alokasi jumlah unit yang dihasilkan. Sistem tersebut dianggap kurang akurat, sehingga digunakan metode Activity-Based Costing yaitu sistem pembebanan biaya ke final cost objects dengan menggunakan dasar alokasi berupa volume dan non-volume driver melalui dua tahap pembebanan biaya yaitu ke aktivitas dan selanjutnya dibebankan kepada cost object. Harga pokok produk dapat digunakan dalam penetapan harga jual yang dapat dilakukan dengan dua metode yaitu metode market based pricing yang penetapan harganya harus selalu mengikuti pasar dan metode cost-based pricing yang diawali dengan menghitung harga pokok produk dan selanjutnya ditambahkan dengan persentase keuntungan yang ingin diperoleh.
Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode studi deskriptif yang dilakukan dengan cara mengumpulkan, mengolah, dan menganalisis data sehingga dapat memberikan gambaran yang jelas mengenai objek yang diteliti, serta dapat mengambil kesimpulan dan memberikan rekomendasi yang bermanfaat.
Penulis mengumpulkan data mengenai biaya yang terjadi pada bulan Januari 2019 di
PT. TAU dengan cara wawancara, observasi, dokumentasi, dan studi pustaka. PT.TAU adalah perusahaan jasa yang bergerak di industri tekstil yaitu melakukan jasa
pencelupan kain. Sampai saat ini, PT. TAU masih menggunakan metode tradisional dalam menghitung harga pokok produk dan harga pokok tersebut tidak akurat, dibuktikan dengan adanya perbedaan pada harga pokok produk yang dihitung oleh perusahaan dengan hasil perhitungan menggunakan Activity-Based Costing. Dari hasil pembahasan, harga jual yang ditetapkan oleh PT. TAU untuk produk pesanan pencelupan kain baloteli hitam terlalu rendah sebesar Rp. 200,00 per kilogram, sedangkan untuk produk pesanan pencelupan kain taffeta kuning kubus harga yang ditetapkan PT. TAU terlalu tinggi Rp. 2.200,00 per kilogram. Oleh karena itu penulis menyarankan kepada PT. TAU untuk melakukan identifikasi biaya dengan memasukan semua unsur biaya yang terjadi untuk melakukan perhitungan harga pokok produk dengan menggunakan metode Activity-Based Costing dan tetap menggunakan metode cost-based pricing sebagai metode penetapan harga jual.