dc.description.abstract |
Objek penelitian ini adalah siklus persediaan pada Toko Meubel Cap Payung. Toko Meubel
Cap Payung merupakan toko yang menjual berbagai macam furniture bertempat di salah satu
lokasi strategis di Kota Bandung yang telah berdiri 25 tahun lamanya. Toko Meubel Cap
Payung ini menjual furniture seperti spring bed, kursi, rak piring, dan perkakas dapur
lainnya. Namun fokus utama Toko Meubel Cap Payung menjual spring bed dengan merek
King Koil dan Florence, oleh karena itu penelitian ini fokus terhadap siklus persediaan
spring bed King Koil dan Florence pada Toko Meubel Cap Payung. Pokok permasalahan
yang paling mendasar pada Toko Meubel Cap Payung ini yaitu kurang baiknya pencatatan
pada siklus persediaan.
Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis permasalahan yang terjadi
pada siklus persediaan Toko Cap Payung kemudian membuat desain siklus persediaan Toko
Cap Payung yang baru dengan berbasis komputer sehingga dapat mengatasi permasalahan
yang ada pada siklus persediaan tersebut dan juga diharapkan dapat membantu dan
memudahkan penggunanya sehingga kinerja perusahaan dapat meningkat.
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analitis, yaitu metode yang
dirancang dan digunakan untuk mengumpulkan data yang menjelaskan karakteristik dari
orang, kejadian, atau situasi. Kesimpulan pada penelitian ini diperoleh dari analisis data yang
dilakukan berdasarkan teori yang berhubungan dengan penelitian.
Setelah melakukan wawancara dengan pegawai dan pemilik serta melakukan
observasi pada Toko Meubel Cap Payung didapatkan hasil penelitan bahwa terdapat
beberapa risiko yaitu (1) risiko hilangnya kesempatan penjualan karena barangnya tidak
tersedia dan (2) risiko pembelian barang yang tidak sesuai dengan kebutuhan. Setelah
melakukan evaluasi terhadap sistem informasi akuntansi terkait siklus persediaan pada Toko
Meubel Cap Payung, risiko hilangnya kesempatan penjualan karena barangnya tidak tersedia
disebabkan oleh pencatatan persediaan yang tidak sesuai dengan stock barang yang tersedia
di gudang. Risiko pembelian barang yang tidak sesuai dengan kebutuhan karena pencatatan
inventory barang yang kurang baik dan tidak terstruktur. Oleh karena itu, penilitian ini
menghasilkan rekomendasi desain terkait sistem informasi akuntansi baru berbasis komputer
yang dapat digunakan oleh perusahaan sehingga risiko-risiko yang ada dapat teratasi, juga
akan meningkatkan kinerja perusahaan lebih baik. |
en_US |