Abstract:
PT. GMP merupakan perusahaan manufaktur yang bergerak pada bidang industri kemasan, khususnya kemasan plastik. PT. GMP memproduksi cup natural, cup putih, dan sedotan. Selain itu, perusahaan menyediakan jasa cup printing untuk cup putih. Selama ini, perusahaan belum melakukan perencanaan dan pengendalian aktivitas produksi berakibat pada tingginya jumlah produk cacat. Dengan adanya produk cacat, perusahaan mengalami kerugian dan mengeluarkan biaya daur ulang. Oleh karena itu, peneliti ingin mengevaluasi perencanaan, pengendalian aktivitas produksi PT. GMP sehingga diketahui faktor-faktor penyebab kecacatan produk. Peneliti berharap bahwa hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai upaya untuk mengurangi tingkat kecacatan produk.
Pemeriksaan operasional adalah sebuah aktivitas untuk menganalisis proses yang ada di dalam perusahaan secara keseluruhan agar perusahaan dapat berjalan secara efektif dan efisien. Sedangkan, perencanaan dan pengendalian produksi adalah proses penetapan serta pengawasan kegiatan produksi dan hasil produksi agar perusahaan dapat mencapai tujuan yang diharapkan. Oleh karena itu, ketika perencanaan dan pengendalian produksi diterapkan secara optimal maka hasil produksi yang dihasilkan juga baik dan dapat mengurangi tingkat kecacatan produk.
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode studi deskriptif. Sumber data yang digunakan berupa data primer, seperti hasil wawancara dan observasi. Data sekunder, seperti laporan jumlah produksi, laporan jumlah produk cacat, dan data lain terkait dengan penelitian. Teknik pengumpulan data yang digunakan seperti penelitian lapangan dan penelitian literatur. Teknik pengolahan data yang digunakan seperti menganalisis perencanaan, kebijakan, dan prosedur aktivitas produksi, menentukan faktor-faktor penyebab produk cacat melalui cause and effect diagram, melakukan perhitungan besarnya kerugian bahan baku yang susut akibat adanya proses daur ulang, perhitungan besarnya penambahan biaya daur ulang, kerugian adanya plastik packing yang rusak dan perhitungan kerugian terjadinya scrap.
Perencanaan dan pengendalian produksi PT.GMP belum berjalan efektif dan efisien karena ditemukan adanya produk cacat yang melebihi batas toleransi sebesar 1%. Tingkat kecacatan cup natural (1,63%), cup putih (2,33%), cup printing (3,14%), sedotan (0,78%). Tingkat kecacatan cup printing paling besar disebabkan karena adanya kecacatan fisik pada cup putih yang lolos inspeksi sehingga tidak mungkin bisa menghasilkan printing yang baik sehingga motif desain dari pelanggan tidak dapat tercetak dengan sempurna dan adanya transfer warna dari blanket ke cup yang tidak sempurna. Kecacatan paling rendah yaitu pada sedotan karena proses produksi sedotan lebih mudah daripada proses produksi cup. Selama tahun 2018 kerugian biaya bahan baku yang susut akibat proses daur ulang sebesar Rp 106.413.100, penambahan biaya akibat melakukan daur ulang seperti biaya tenaga kerja untuk memilah plastik untuk daur ulang sebesar Rp 106.868.200, biaya tenaga kerja untuk mendaur ulang plastik sebesar Rp 9.639.760, biaya listrik untuk mendaur ulang plastik sebesar Rp 25.687.344. Oleh karena itu, selama tahun 2018 total kerugian yang ditanggung oleh perusahaan akibat kecacatan produk yang akhirnya didaur ulang sebesar Rp 248.608.404. Selain itu perusahaan mengalami kerugian adanya plastik packing yang rusak sebesar Rp 10.575.000 dan scrap sebesar Rp 32.828.000. Tindakan perbaikan yang dapat dilakukan oleh perusahaan yaitu perusahaan membuat dokumen perencanaan produksi secara tertulis serta melakukan pemisahan fungsi untuk kepala bagian produksi agar kepala produksi dapat melakukan kinerja dengan optimal. Oleh karena itu, perusahaan perlu melakukan pemeriksaan operasional secara rutin setiap satu tahun sekali mengenai perencanaan dan pengendalian aktivitas produksi sehingga perusahaan dapat mengetahui kelemahan yang terjadi.