Abstract:
Globalisasi membawa banyak perubahan dalam setiap bidang kehidupan manusia seperti ekonomi, sosial, dan budaya. Khususnya da1am bidang ekonomi, salah satunya melalui
kegiatan ekspor dan impor. Dalam melakukan kegiatan ini, perusahaan harus dapat bersaing dengan perusahaan lainnya. Maka dari itu, perusahaan perlu menciptakan suatu nilai yang unik dan melakukan analisis strategi bisnis yang dilakukan, termasuk aktivitas operasional. Salah satu contoh aktivitas operasional adalah proses produksi. Proses produksi yang berjalan dengan baik akan memberi keuntungan dan modal bagi perusahaan untuk menjalankan bisnisnya. PT Pop Star merupakan salah satu perusabaan garmen yang ada di Kota Bandung. PT Pop Star memproduksi pakaian wanita, seperti jaket dan rok. Saat ini, perusahaan mengalami kendala terkait dengan tidak tercapainya target produksi yang dapat berakibat pada keterlambatan pengiriman barang basil produksi. Agar kegiatan produksi dapat berjalan dengan baik, maka diperlukan suatu pemeriksaan operasional pada perusahaan, khususnya pada siklus produksi. Siklus produksi merupakan aktivitas penting yang dapat menjaga keberlangsungan PT Pop Star. Pemeriksaan operasional ini dilakukan untuk mengevaluasi setiap kegiatan produksi yang telah berjalan, setelah itu akan ditentukan permasalahan yang ada pada setiap kegiatan tersebut yang menyebabkan target produksi tidak tercapai. Jika titik permasalahan sudah ditemukan, maka
akan diberikan rekomendasi yang sesuai dengan permasalahan tersebut dan kondisi
perusahaan.
Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian deskriptif. Sumber data
yang digunakan adalah sumber data primer dan data sekunder. Sumber data primer berupa observasi ke lapangan dan hasil wawancara dengan pihak perusahaan, sedangkan sumber data sekunder berupa buku-buku, jurnal ilmiah, dan dokumen perusahaan yang terkait dengan proses produksi. Objek penelitian ini adalah aktivitas produksi perusahaan dengan tujuan untuk mencapai target produksi dan melakukan efisiensi pada biaya pengiriman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perusahaan telah memiliki prosedur dan kebijakan akvitas produksi yang cukup baik. Namun, terdapat beberapa kendala pada aktivitas produksi yang menyebabkan target produksi perusahaan tidak tercapai. Faktor-faktor tersebut dapat berasal dari dalam maupun dari luar perusahaan, yaitu proses penyediaan bahan baku yang belum memadai, kurangnya kinerja para pekerja, perencanaan dan pengawasan aktivitas produksi yang belum memadai, alat penunjang produksi dan fasilitas pabrik yang kurang memadai, serta adanya hambatan dengan pihak buyer dan pihak bea cukai. Dampak bagi perusahaan jika tidak dapat mencapai target produksi adalah pesanan buyer tidak dapat terselesaikan tepat waktu dan memungkinkan perusahaan mengeluarkan biaya pengiriman yang lebih besar. Melalui pemeriksaan operasional yang dilakukan, maka saran yang dapat diberikan adalah perusahaan dapat melakukan evaluasi atas kinerja dari supplier dan perencanaan produksi yang dibuat, mengadakan pelatihan bagi para pekerja, memperbaiki
beberapa lahan pabrik yang kurang memadai, pemilik dan production manager dapat
menambah intensitas pengawasan di lapangan, melakukan komunikasi dan negosiasi dengan pihak-pihak bermasalah yang terkait dengan produksi perusahaan.