dc.description.abstract |
Pada era globalisasi sekarang ini, perkembangan dunia usaha terutama bidang kuliner yang sangat cepat dapat meningkatkan persaingan antar bisnis untuk menjadi yang terbaik. Perekonomian yang terus berkembang juga membuat bidang akuntansi tidak hanya mengukur sebatas keuangan saja, namun juga non-keuangan yang dapat menghasilkan informasi yang berguna dalam pengambilan keputusan, sehingga tujuan perusahaan dapat terpenuhi yaitu mendapatkan keuntungan dan dapat going concern. Oleh karena itu, penting bagi Restoran K untuk memperhatikan kualitas pelayanan dan kualitas makanan yang diberikan kepada konsumen, sehingga diharapkan dapat meningkatkan kepuasan konsumen. Pemeriksaan operasional yang dilakukan adalah untuk mengetahui pengaruh dari kualitas pelayanan dan kualitas makanan yang diberikan pihak restoran untuk dapat meningkatkan kepuasan konsumen, keluhan apa saja yang menyebabkan ketidakpuasan konsumen, serta mengetahui manfaat pemeriksaan operasional pada kualitas pelayanan dan kualitas makanan. Dalam upaya meningkatkan kepuasan konsumen, pihak restoran harus memberikan kualitas pelayanan dan kualitas makanan yang baik. terdapat lima dimensi kualitas pelayanan, yaitu dimensi tangible, dimensi reliability, dimensi responsiveness, dimensi assurance, dan dimensi emphaty. Serta kualitas makanan dilihat dari rasa, kebersihan, kesegaran, variasi, dan presentasi dari makanan itu sendiri. Metode penelitian menggunakan metode deskriptif dan kausalitas. Metode deskriptif menjelaskan karakteristik dari orang, kejadian, atau situasi secara kuantitatif maupun kualitatif. Metode kausalitas dilakukan dengan mencari hubungan sebab akibat atau membuktikan satu variabel independen menyebabkan pengaruh terhadap variabel dependen. Teknik pengumpulan data yaitu dengan cara studi lapangan dan studi literatur. Studi lapangan dilakukan dengan melakukan wawancara, observasi, dan kuesioner. Studi literatur dilakukan dengan mencari referensi yang didapat dari buku atau jurnal. Berdasarkan hasil uji statistik menunjukkan bahwa kualitas pelayanan dan kualitas makanan baik secara parsial maupun secara simultan berpengaruh terhadap kepuasan konsumen, serta dapat dilihat bahwa pengaruh dari kualitas pelayanan lebih besar dari kualitas makanan terhadap kepuasan konsumen. Berdasarkan pemeriksaan operasional yang telah dilakukan pada Restoran K, didapatkan bahwa penilaian responden terkait kualitas pelayanan dan kualitas makanan yang diberikan kepada konsumen sudah sangat baik, namun masih terdapat kelemahan yang perlu diperbaiki sehingga diharapkan dapat meningkatkan kepuasan konsumen. Kelemahan kelemahan tersebut dikelompokan menjadi tiga temuan, yaitu kebijakan restoran yang masih kurang memadai, kualitas pelayanan yang diberikan masih kurang memadai, variasi makanan yang kurang beragam. Oleh karena itu, diberikan beberapa saran dalam upaya meningkatkan kepuasan konsumen pada Restoran K. Adapun saran yang dimaksud adalah (1) Dibuatkan SOP, job description, struktur organisasi secara tertulis, (2) Briefing dilakukan setiap hari, (3) Menerapkan sanksi yang tegas dan menerapkan employee of the month, (4) Penambahan pramusaji agar kinerja menjadi lebih efisien, (5) Melakukan maintenance secara berkala, (6) Bumbu pelengkap dan camilan diletakkan diatas meja makan masing-masing, (7) Merapihkan kembali tata letak meja makan setelah digunakan dan mematikan lampu hiasan guna mengurangi efek panas, (8) Diberlakukan 3S, yaitu "Senyum, Sapa, Salam" dan diingatkan kembali pada saat briefing, (9) Adanya fungsi tambahan pada bagian akuntansi dengan memberikan informasi yang berguna bagi pemilik berupa pencatatan menu mana yang menjadi minat konsumen. |
en_US |