dc.description.abstract |
Perkembangan bisnis yang pesat mendorong setiap perusahaan untuk semakin kompetitif.
Hal tersebut membuat setiap perusahaan berusaha untuk semakin membarui sistem yang ada untuk mencapai keuntungan sebesar-besarnya dengan sumber daya yang seminim mungkin.
Bagi perusahaan manufakur dan perusahaan distibrusi, area persediaan merupakan salah satu area yang krusial, karena merupakan aset utama perusahaan dalam melakukan kegiatan operasional untuk mendapatkan keuntungan. Untuk mencapai pengelolaan persediaan yang memadai, dibutuhkan pengendalian internal dan pemeriksaan operasional. Pengendalian internal dilakukan untuk mencegah penyimpangan yang menyebabkan kerugian pada area persediaan. Pemeriksaan operasional dilakukan untuk memastikan bahwa prosedur dalam kegiatan operasional serta prosedur dalam pengendalian internal perusahaan sudah memadai, sesuai dengan kebijakan perusahaan. Hal tersebut dilakukan untuk menilai efektivitas dan efisiensi dari sistem pengelolaan yang dijalankan pada area persediaan suatu perusahaan.
Pemeriksaan operasional juga dilakukan untuk memastikan bahwa perusahaan telah
melaksanakan segala prosedur yang dinilai memadai tersebut. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dan menggunakan teknik pengolahan data analisis kualitatif. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh melalui kegiatan wawancara, observasi, serta analisis dokumen dan struktur organisasi. Data sekunder diperoleh dari web perusahaan serta arsip dokumen perusahaan. Sebagai data pendukung, buku dan literatur pendukung juga digunakan untuk memperoleh data yang melengkapi penelitian ini.
Melalui penelitian yang dilakukan, didapati bahwa PT Tri Eka Petra Lestari
telah melakukan pengendalian internal, namun belum melakukan pemeriksaan operasional. Pengelolaan persediaan pada PT Tri Eka Petra Lestari dinilai belum memadai, sehingga efektivitas dan efisiensi dalam pengelolaan persediaan juga belum tercapai. Hal tersebut ditandai dengan terjadinya perbedaan antara jumlah fisik persediaan dengan jumlah yang tercatat pada sistem. Terjadinya perbedaan antara jumlah fisik dengan jumlah tercatat megindikasikan adanya masalah yang terjadi, entah itu terjadi kesalahan dalam pencatatan, terjadi kehilangan persediaan, atau pun terjadi kesalahan pengiriman. Berdasarkan penelitian yang dilakukan, ditemukan tiga kelemahan utama pada prosedur pengelolaan persediaan perusahaan, diantaranya kurangnya pengendalian terhadap sumber daya manusia dalam pengelolaan persediaan, kurang memadainya sistem pencatatan dan sebagian dokumen terkait pengelolaan persediaan, dan kondisi gudang yang dinilai kurang memadai. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menemukan penyebab tidak tercapainya efektivitas dan efisiensi terutama pada pengelolaan persediaan. Setelah ditemukan penyebabnya, akan diberikan saran rekomendasi yang dapat menjadi masukkan bagi perusahaan dalam upaya tindakan perbaikan. |
en_US |