Abstract:
Perkembangan teknologi dan ekonomi membuat persaingan di dunia bisnis menjadi semakin kompetitif. Perusahaan harus dapat menciptakan keunggulan kompetitif untuk produk yang dijualnya. Aktivitas utama pada perusahaan manufaktur adalah proses produksi. Oleh karena itu, setiap kegiatan dalam proses produksi harus diperhatikan untuk menghasilkan barang yang berkualitas. PT ACP merupakan perusahaan manufaktur yang bergerak di industri tekstil. Saat ini, PT ACP memiliki masalah berupa tingkat kecacatan produk yang melebihi batas toleransi dan tidak dapat mencapai target produksi yang telah ditetapkan. Perusahaan yang menghasilkan produk cacat dan tidak mencapai target produksi menunjukkan bahwa proses produksi yang dilakukan tidak berjalan dengan efektif dan efisien. Dengan dilakukannya pemeriksaan operasional diharapkan dapat membantu perusahaan mengetahui faktor penyebab masalah pada proses produksi.
Pemeriksaan operasional adalah pemeriksaan yang dilakukan untuk mengevaluasi efektivitas, efisiensi dan ekonomis terhadap prosedur dan kinerja operasi pada suatu perusahan. Pemeriksaan operasional dilakukan pada proses produksi karena merupakan proses utama pada perusahaan manufaktur. Hasil dari pemeriksaan operasional yaitu rekomendasi bagi perusahaan untuk melakukan perbaikan pada proses produksi. Dengan menerapkan rekomendasi yang diberikan diharapkan perusahaan dapat mengurangi tingkat kecacatan produk dan mencapai target produksi.
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode studi deskriptif. Sumber data yang digunakan adalah data primer seperti wawancara dan observasi serta data sekunder seperti profil perusahaan, struktur organisasi, job description, jumlah hasil produksi, jumlah produk cacat yang dihasilkan, dan data produk yang dapat diperbaiki. Teknik pengumpulan data yang dilakukan adalah studi lapangan dan studi literatur. Data yang telah dikumpulkan kemudian akan diolah dengan analisis kualitatif dengan menggunakan fishbone diagram untuk mengetahui faktor-faktor penyebab produk cacat dan tidak tercapainya target produksi serta analisis kuantitatif dengan menghitung kerugian yang dialami perusahaan seperti timbulnya biaya rework dan kerugian akibat selisih harga jual grade A dan grade BS.
Berdasarkan pemeriksaan operasional yang telah dilakukan, ditemukan bahwa masalah yang dialami PT ACP merupakan critical problem yaitu tingkat kecacatan produk yang melebihi batas toleransi dan tidak pernah mencapai target produksi. Produk cacat hasil dyeing menyebabkan perusahaan harus melakukan rework. Sementara produk cacat hasil dyeing dan printing yang tidak dapat diperbaiki mengharuskan perusahaan untuk menjual dengan harga yang lebih murah. Produk cacat mengakibatkan kerugian bagi perusahaan. Total kerugian yang diderita oleh perusahaan selama bulan April 2018 sampai Maret 2018 sebesar Rp 10.520.953.104 yang terdiri dari Rp 124.944.104 untuk biaya rework dan Rp 10.396.009.000 untuk kerugian akibat penurunan harga jual. Tingginya tingkat kecacatan produk dan tidak tercapainya target produksi disebabkan oleh beberapa faktor yaitu faktor bahan baku, manusia, mesin dan metode. Rekomendasi yang diberikan peneliti untuk perusahaan yaitu dengan memberikan pelatihan kepada karyawan secara rutin, mengawasi setiap pekerjaan yang dilakukan karyawan, memberikan teguran jika karyawan melakukan kesalahan, memeriksa seluruh kualitas barang dari supplier, mengevaluasi kinerja supplier, melakukan perencanaan terhadap pembelian barang, menetapkan kebijakan baru yang belum ada, memperbaiki mesin yang sudah rusak, memberikan CCTV di beberapa area pabrik, menambah ventilasi udara dan kipas angin di dalam area produksi pabrik.