Abstract:
CV Idola Indonesia merupakan perusahaan yang bergerak di bidang konveksi
sejak tahun 1980. Perusahaan ini memproduksi berbagai macam jenis tas dengan
berbagai macam model menggunakan bahan baku yang beragam. Namun, bahan baku
utama yang paling sering digunakan adalah bahan baku dinier. Supplier utama yang
digunakan oleh perusahaan ini adalah supplier A. Seiring berjalannya waktu, CV Idola
Indonesia merasa performansi supplier A yang menurun, seperti tidak terus terang
mengenai ketersediaan bahan baku serta respon yang lambat dalam menanggapi
keinginan konsumen. Dengan adanya kekurangan tersebut, perusahaan melakukan
pertimbangan kembali mengenai kerja sama dengan supplier utama, sehingga
perusahaan memasukkan supplier B dan C yang pernah bekerja sama sebelumnya
sebagai kandidat supplier utama. Namun, supplier A tetap masuk dalam pertimbangan
dikarenakan adanya kelebihan supplier A yang tidak dimiliki oleh supplier lain.
Berdasarkan wawancara terhadap pengambil keputusan diketahui terdapat
empat kriteria yang dipertimbangkan saat akan memilih supplier dan 10 subkriteria yang
ada di dalamnya. Di antara kriteria dan subkriteria tersebut terdapat hubungan
keterkaitan. Oleh karena itu, metode pemilihan supplier yang digunakan adalah metode
Analytic Network Process (ANP). Metode ANP ini dapat menggambarkan model
pengambilan keputusan secara network dan menangkap pengaruh feedback serta
interaksi dari seluruh elemen yang ada di dalam model.
Proses pengumpulan data dilakukan dengan pengisian kuesioner oleh
pengambil keputusan, kemudian dibuat matriks perbandingan berpasangan yang akan
diolah dengan menggunakan software SuperDecision. Dari hasil pengolahan data
tersebut didapatkan bahwa yang dapat menjadi supplier terbaik bagi CV Idola Indonesia
bahwa supplier C dengan bobot 0.5647, selanjutnya adalah supplier A dengan bobot
0.2192 dan supplier B dengan bobot 0.2069.