Abstract:
Pada setiap proyek konstruksi, dibutuhkan modal awal untuk melaksanakan pekerjaan yang melingkupi proyek konstruksi tersebut. Perencanaan cash flow dibutuhkan untuk mengetahui pengeluaran dan pemasukan selama proyek berjalan. Studi kasus yang digunakan pada penelitian ini adalah Proyek Rumah Kost Cisatu yang memiliki nilai kontrak Rp 5.040.294.000 dengan waktu durasi penyelesaian proyek selama 51 minggu. Kontrak yang digunakan pada proyek ini meruapakan kontrak lumpsum fixed price.
cash flow yang dianalisis berdasarkan penjadwalan master schedule dari proyek konstruksi tersebut. Pekerjaan pada master schedule kemudian dilakukan pendetailan pada pekerjaan struktur, pembagian zona dan pendetailan pengeluaran seperti material, upah kerja, subkontraktor, dan lain-lainnya. Hasil yang akan didapatkan dari penjadwalan tersebut berupa bobot nilai setiap minggunya yang kemudian diolah menjadi cash flow.
Hasil yang didapatkan pada analisis berupa proyek diselesaikan dengan durasi 51 minggu. Ditemukan bahwa pada minggu pertama, cash flow sudah mengalami angka negatif dikarenakan oleh tidak adanya uang muka diawal. Hal ini menyebabkan kontraktor membutuhkan modal awal untuk menjalankan proyek konstruksi tersebut. Saldo kas negatif terbesar terjadi pada minggu ke 7 dengan nilai sebesar Rp 329.313.637. Oleh karena itu, modal awal minimum yang dibutuhkan kontraktor adalah sebesar Rp 329.313.637.