Abstract:
Terowongan merupakan suatu akses yang biasanya digunakan untuk digunakan sebagai jalur transportasi bawah tanah. Seiring dengan berkurangnya lahan, maka di kota-kota besar banyak gedung-gedung tinggi yang menggunakan basement sebagai lahan tambahan. Basement sendiri tentu membutuhkan suatu proses galian dalam, terowongan yang posisinya di bawah tanah dapat terganggu kestabilannya akibat galian dalam tersebut. Pada penelitian ini, peneliti ingin mengetahui karakteristik dari terowongan apabila posisi dari terowongan berada dekat di bawah galian dalam. Analisa dilakukan dengan metode elemen hingga yaitu program komputer PLAXIS 2D. Deformasi, gaya bidang momen, gaya lintang, dan gaya aksial merupakan komponen yang dianalisis dengan metode elemen hingga tersebut. Dari hasil analisis, dengan metode elemen hingga didapat bahwa jarak terowongan dengan dinding diafragma sebesar 4,025 m dan dengan galian dalam sebesar 4,025 m, 6,025 m, dan 8,025 m tidak aman karena memiliki besar deformasi maksimum lebih besar dari batas izin sebesar 20 mm oleh MOHURD, sedangkan terowongan yang memiliki jarak dengan dinding diafragma sebesar 11,3 m dan jarak dengan galian dalam sebesar 8,025 m dan 13,025 m cukup aman yaitu dengan memiiki besar deformasi maksimum lebih kecil dari 20 mm. Didapatkan juga besar momen lentur maksimum terowongan sebesar 244,4 kNm/m, gaya lintang maksimum terowongan sebesar 179,4 kN/m dan gaya aksial maksimum sebesar 1160 kN/m.