dc.description.abstract |
Tanah merupakan salah satu unsur penting dalam bidang teknik sipil, hal tersebut dikarenakan hampir semua bangunan, gedung, maupun sarana infrastruktur berdiri di atas tanah. Dalam hal ini tanah memberikan daya dukung sehingga dapat menerima dan menopang beban layan yang berada di atasnya. Namun tidak setiap tanah layak digunakan untuk dasar konstruksi. Tanah dengan kadar air yang tinggi dapat mempengaruhi daya dukung dan mudah atau tidaknya pelaksanaan kompaksi di lapangan, sehingga stabilisasi tanah perlu dilakukan sebelum proses konstruksi berlangsung. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh penambahan fly ash dan NaOH terhadap kadar air, nilai CBR, dan kuat tekan tanah. Sampel tanah yang digunakan dalam penelitian ini berasal dari Jalan Tol Bocimi Sta 19+125, desa Purwasari, Bogor, Jawa Barat. Pada penelitian ini, stabilisasi tanah dilakukan menggunakan fly ash 5%, 10% dan NaOH 5%, 10% terhadap berat kering tanah asli dengan waktu pengeraman sampai suhu campuran turun. Uji yang dilakukan adalah uji CBR unsoaked dan soaked, lalu uji UCT pada keadaan unsoaked. Hasil pengujian menunjukkan bahwa penambahan bahan fly ash dan bahan NaOH dapat meningkatkan stabilitas tanah. Nilai penurunan kadar air maksimum terjadi pada campuran NaOH 10%, nilai kadar air menurun dari 51,5% menjadi 45,8% untuk kondisi unsoaked dan menurun dari 56,0% menjadi 50,4% untuk kondisi soaked. Nilai CBR maksimum terjadi pada campuran NaOH 10%, nilai CBR unsoaked meningkat dari 3,95% menjadi 5,2% dan nilai CBR soaked dari 1,67% menjadi 2,93%. Pada uji UCT tanah dengan campuran NaOH 10% juga memberikan peningkatan nilai qu dan Cu yang paling besar. Nilai qu dan Cu meningkat yaitu dari 1,03 kg/cm2 dan 0,51 kg/cm2 menjadi 1,75 kg/cm2 dan 0,87 kg/cm2. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa campuran fly ash maupun campuran NaOH dapat menurunkan pengembangan tanah. |
en_US |