dc.description.abstract |
Perkembangan teknologi produksi semen portland menyebabkan klasifikasi semen type I, II, III, IV,
V sesuai ASTM C150 standard specification for portland cement tidak lagi memuaskan. Perubahan
terjadi sebagai dampak dari penambahan berbagai macam material bukan semen ke dalam semen
portland. Hal ini menyebabkan perlu diadakan penyesuaian pada prosedur desain campuran beton
yang klasik. Studi ini menggunakan semen portland komposit (PCC) sesuai SNI 15-7064-2004 yang
ditambah dengan nano material. Untuk perbandingan digunakan PCC Super Semen merek SCG dan
PCC Powermax merek Holcim. Hasil proporsi campuran beton berdasarkan metode volume absolut
ACI 211.7R-15, untuk kedua campuran beton menghasilkan volume absolut split, air dan udara yang
sama. Perbedaan berat jenis Super Semen dan Powermax dengan volume absolut total (semen +
pasir) yang sama, menghasilkan perbedaan berat Super Semen dan Powermax. Berat pasir untuk
kedua campuran dihitung sesuai prinsip volume absolut. Hasil uji kedua proporsi campuran beton
dengan Super Semen dan Powermax, menghasilkan kuat tekan karakteristik umur 28 hari jauh
dibawah kuat tekan beton yang direncanakan, yaitu 27,40 MPa ( 54%) untuk PCC Super Semen
dan 29,60 MPa ( 51%) untuk PCC Powermax. Hasil eksperimental ini menunjukkan bahwa Super
Semen maupun Powermax memerlukan metode proporsi campuran beton yang dikembangkan
secara spesifik untuk kedua tipe semen tersebut. |
en_US |