Abstract:
Gedung dengan bentuk setback memberikan pencahayaan yang baik pada gedung serta memberikan nilai lebih dari segi estetika. Berdasarkan bentuk setback nya, jenisnya dibagi menjadi gedung setback simetris dan gedung setback asimetris. Gedung setback juga telah mengalami perkembangan dalam bentuknya menjadi gedung berbentuk stepped building. Gedung setback dengan step akan menyebabkan ketidakberaturan struktur yang menyebabkan perilaku respons struktur berbeda jika dibandingkan dengan gedung beraturan.Pada skripsi ini, dilakukan analisis antara gedung beton bertulang dengan setback simetris dan asimetris, serta pengaruh ketinggian lantai pada bagian step dari gedung. Dari hasil analisis perilaku respons gedung, setiap gedung mengalami ketidakberaturan horizontal tipe 1a, tipe 2 dan ketidakberaturan vertikal tipe 3. Gedung dengan step lebih tinggi memiliki nilai respons struktur yang lebih buruk dibandingkan dengan step yang lebih rendah untuk arah gempa X dan arah gempa Y. Gedung dengan setback simetris dan step 4 lantai memiliki nilai simpangan antar lantai dan simpangan lantai terbesar pada gempa arah X dengan besaran nilai simpangan antar lantai sebesar 7,014 mm dan nilai simpangan lantai sebesar 35,441 mm. Untuk nilai simpangan antar lantai dan simpangan lantai pada gempa arah Y menunjukkan hasil gedung dengan setback asimetris dan step 4 lantai memiliki nilai terbesar daripada model lainnya dengan besaran nilai simpangan antar lantai sebesar 6,405 mm dan nilai simpangan lantai sebesar 35,317 mm. Pada perbandingan nilai story shear, secara keseluruhan nilai story shear model setback asimetris memiliki nilai yang lebih kecil daripada nilai story shear model setback simetris. Ragam getar mode 1 dan mode 2 pada gedung dengan setback simetris mengalami translasi, akan tetapi gedung dengan setback asimetris masih mengalami unsur rotasi pada mode 1 dan mode 2.