Abstract:
Salah satu strategi pemasaran yang paling baik adalah iklan. Saat ini daya tarik iklan dirasakan lebih efektif dan efisien disampaikan melalui media website. Iklan yang disiarkan dalam website memiliki hubungan dengan emosi pengguna yang melihat iklan tersebut. Emosi yang dapat timbul akibat munculnya iklan adalah emosi (valence) positif atau negatif. Iklan internet dapat menimbulkan emosi postif atau mungkin emosi negatif. Lokasi dan ukuran iklan adalah dua faktor penting dalam merancang iklan pada sebuah website.
Untuk menentukan pengaruh kedua faktor tersebut terhadap emosi, maka akan dilakukan uji ANOVA. Sebelum melakukan uji ANOVA, diperlukan input antara lain nilai valence dan arousal. Nilai-nilai ini juga dapat menentukan jenis emosi secara garis besar yang terjadi saat eksperimen dilakukan. Jenis emosi yang dapat diidentifikasi adalah senang, sedih, marah, dan tenang. Untuk menentukan jenis emosi ini diperlukan data electroencephalography (EEG) sebagai input. Data EEG ini berupa gelombang otak yang didapatkan dari delapan partisipan. Semua partisipan akan mendapat empat perlakuan yang terdiri dari kombinasi faktor lokasi iklan (atas dan tengah) dan faktor ukuran iklan (leaderboard dan inline rectangle). Gelombang otak yang digunakan adalah alfa dan beta.
Jenis emosi yang didapatkan untuk keempat perlakuan dengan metode valence-arousal adalah emosi tenang. Dari hasil uji ANOVA, didapatkan bahwa faktor lokasi dan ukuran iklan tidak mempengaruhi tingkat emosi (valence) seseorang, tetapi interaksi antara kedua faktor tersebut mempengaruhi tingkat emosi (valence) seseorang. Penelitian ini membuktikan bahwa emosi yang terjadi saat iklan muncul dipengaruhi oleh interaksi antara faktor lokasi dan ukuran iklan. Selain itu, kombinasi iklan yang dianggap dapat menghasilkan tingkat emosi (valence) paling positif adalah iklan di lokasi tengah dengan ukuran inline rectangle.