Abstract:
Semen Portland merupakan salah satu material konstruksi yang paling populer digunakan pada beton dan mortar sebagai material pengikat. Produksi semen portland membutuhkan energi termal yang besar dan menghasilkan emisi gas rumah kaca yang sangat tinggi. Tingginya emisi gas rumah kaca yang dihasilkan industri semen membuat pemerintah mengeluarkan kebijakan untuk menurunkan emisi gas rumah kaca lewat Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 12 Tahun 2012. Menyikapi hal tersebut, perkembangan teknologi material dapat dikembangkan untuk mencari alternatif lain untuk menggantikan peran semen Portland dengan material yang lebih ramah lingkungan, sehingga dampak negatif dari penggunaan semen Portland akan berkurang. Pada uji eksperimental ini, bahan limbah berupa slag ferronikel halus digunakan sebagai material pengganti semen pada mortar dengan larutan sodium hidroksida dan sodium silikat sebagai aktivator. Jenis pengujian yang dilakukan adalah pengujian kelecakan (workability), kuat tekan, dan kuat tarik belah. Pengujian kuat tekan dilakukan terhadap kubus 50 × 50 × 50 mm3, sedangkan pengujian kuat tarik belah dilakukan terhadap silinder dengan diameter 50 mm dan tinggi 100 mm. Pengujian dilakukan pada umur 3, 7, 14, 28, dan 56 hari. Pengujian kuat tekan mortar pada umur 28 hari menunjukkan bahwa variasi mortar alkali-activated dengan molaritas sodium hidroksida 6M, 8M, dan 10M menghasilkan nilai secara berurutan 32,22 MPa, 33,72 MPa, dan 30,68 MPa, sedangkan kuat tekan mortar semen dengan w/c 0,5 menghasilkan nilai 35,01 MPa. Pengujian kuat tarik belah mortar umur 28 hari menunjukkan bahwa variasi mortar alkali-activated dengan molaritas sodium hidroksida 6M, 8M, dan 10M menghasilkan nilai secara berurutan 2,59 MPa, 2,49 MPa, dan 2,64 MPa, sedangkan kuat tarik belah mortar semen dengan w/c 0,5 menghasilkan nilai 2,22 MPa. Nilai kuat tekan mortar alkali-activated yang optimum didapatkan pada molaritas sodium hidroksida 8M dengan nilai 33,72 MPa, sedangkan nilai kuat tarik belah optimum didapatkan pada molaritas sodium hidroksida 10M dengan nilai 2,63 MPa.