Abstract:
Pada masa modern seperti sekarang masyarakat ingin mendapatkan informasi
dengan mudah dan cepat oleh karena itu perkembangan teknologi dapat membantu
manusia untuk mencari, menyebarkan, dan mendapatkan informasi. Perkembangan
teknologi yang mempengaruhi aktivitas masyarakat sehari-hari mengharuskan Palang
Merah Indonesia Kota Bandung untuk menyesuaikan teknologi yang digunakan. Pada
saat ini PMI Kota Bandung belum memiliki teknologi yang mampu mengatur
menyebarkan informasi kegiatan donor darah dengan cepat sehingga masih
menggunakan pendataan tertulis yang dilakukan secara manual oleh para petugas.
Selain itu ada beberapa orang yang melakukan penarian darah tetapi dengan cara
menelepon dan mengirim pesan singkat sehingga tidak efisien. Oleh karena itu dilakukan
perancangan sebuah aplikasi.
Tahap awal perancangan adalah mengidentifikasi kebutuhan terhadap
responden yang merupakan pendonor dan orang pencari pendonor. Kemudian dilakukan
penyusunan rancangan konsep menggunakan metode participatory design dalam bentuk
design workshop. Dari design workshop menghasilkan beberapa konsep alternatif yang
kemudian dilakukan voting untuk pemilihan konsep, konsep terpilih akan dibuat menjadi
prototipe. Prototipe yang dibuat berupa high fidelity prototype, setelah itu dilakukan
evaluasi prototipe dengan cara usability testing yang melibatkan 5 orang responden.
Evaluasi dilakukan dengan metode think aloud sehingga menghasilkan data kuantitatif
dan data kualitatif untuk mengetahui apakah aplikasi dapat usable pada kriteria
efficiency, effectiveness, usefullness, learnability, dan satisfaction.
Hasil dari penelitian sebuah aplikasi yang memiliki fitur utama untuk mendaftar
donor darah, pecarian pendonor darah, dan menyebarkan informasi yang terintegrasi
dengan PMI Kota Bandung. Hasil evaluasi menunjukan aplikasi cukup baik namun masih
ada beberapa yang kurang usable pada task scenario tertentu.